Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gara-Gara Burung, Jet Tempur Siluman F-35 Mendarat Darurat

Pesawat jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Korea Selatan baru-baru ini terpaksa melakukan pendaratan darurat gara-gara ditabrak burung.

20 Januari 2022 | 10.30 WIB

Lockheed Martin adalah kontraktor utama F-35, dengan mitra utama Northrop Grumman dan BAE Systems, jet tempur ini memiliki varian F-35A, F-35B, dan F-35C, dari varian F-35 ini, terdapat perbedaan struktural di antara ketiga versi F-35. Foto : F35.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Lockheed Martin adalah kontraktor utama F-35, dengan mitra utama Northrop Grumman dan BAE Systems, jet tempur ini memiliki varian F-35A, F-35B, dan F-35C, dari varian F-35 ini, terdapat perbedaan struktural di antara ketiga versi F-35. Foto : F35.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Pesawat jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Korea Selatan baru-baru ini terpaksa melakukan pendaratan darurat gara-gara ditabrak burung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti dilansir kantor berita Yonhap, Kamis 20 Januari 2022, insiden ini terjadi menyusul tabrakan burung ke bagian asupan mesin kiri pesawat tempur generasi kelima buatan Amerika Serikat tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jet tempur siluman itu kemudian mendarat darurat di landasan pacu pangkalan angkatan udara di Seosan setelah penerbangan pelatihan pada 4 Januari lalu.

Namun, militer Korea Selatan masih melakukan penyelidikan tentang masalah dengan sistem elektronik penerbangan pesawat tempur. Sebab, pendaratan darurat dilakukan dengan perut pesawat karena terjadi kerusakan pada roda pendarat.

“Roda pendaratannya seharusnya turun, tapi ternyata tidak,” kata seorang pejabat Angkatan Udara Korea Selatan sebelumnya kepada Stars and Stripes, seperti dilansir Yonhap.

Pejabat yang berbicara kepada media tentang pendaratan darurat F-35 tidak memberikan rincian tentang jenis burung yang ditabrak jet atau tingkat kerusakan pesawat.

Pendaratan perut, juga dikenal sebagai pendaratan gigi, membawa risiko luar biasa bagi pilot. Namun dalam kasus ini, pilot keluar dari insiden tanpa cedera. Yonhap melaporkan bahwa insiden ini adalah pendaratan perut pertama yang dilaporkan sejak AS mulai mengekspor jet tempur F-35A ke luar negeri.

AS telah mengirim Korea Selatan lebih dari 30 jet F-35A dengan rencana untuk akhirnya mengirimkan 40 varian tempur yang dipersenjatai dengan meriam dan dirancang khusus untuk operasi angkatan udara.

Informasi tentang serangan burung itu berasal dari penyelidikan bersama awal atas insiden tersebut oleh AS dan Korea Selatan. Sebuah tim ahli AS akan mengunjungi Korea Selatan untuk menyelidiki lebih lanjut masalah seputar avionik dan roda pendarat.

Serangan burung adalah kejadian yang mahal, namun umum, baik untuk penerbangan militer maupun sipil.

Selama periode waktu 24 tahun antara 1995 dan 2019, Angkatan Udara AS melaporkan lebih dari 100 ribu serangan burung, dengan total kerusakan US $817.546.884, tidak termasuk cedera, Military Times sebelumnya melaporkan.

SUMBER: YONHAP

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus