Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Gereja Ortodoks Yunani, Elpidophoros mengatakan keputusan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid menunjukkan dirinya bermental penakluk dan murni untuk kepentingan politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perubahan status Hagia Sophia juga menjadi sinyal intoleransi bagi seluruh minoritas di Turki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika negara mendorong mental penakluk, mengatakan ini hak saya menaklukkan Hagia Sophia menjadi masjid. Hal ini memberi sinyal yang salah kepada seluruh minoritas," kata Elpidophoros dalam wawancara khusus dengan Al Arabiya English, 19 Juli 2020.
Elpidophoros, warga negara Turki dan tumbuh besar di Istanbul mengatakan tren jangka panjang Presiden Erogan adalah menekankan pada masa Ottoman.
Di Turki, Elidophoros menjelaskan, umat Kristen di Turki tidak lagi memiliki kesamaan kesempatan maupun hak istimewa seperti halnya umat Muslim.
"Umat Kristen masih berjuang menghadapi prasangka dari masa lalu..membawa kembali hari-hari penaklukan yang tidak konstruktif dengan dunia modern," ujarnya.
Menurut laporan BBC, populasi Kristen seabad lalu lebih dari 20 persen dari total populasi Turki. Sekarang, populasi Kristen hanya 0.2 persen.
Sejumlah ilmuwan telah memperingatkan bahwa Hagia Sophia merupakan bagian dari tren meluas di mana minoritas Kristen Turki menghadapi represi yang meningkat.
Henry Barkey, seorang profesor di Universitas Yale mengatakan, Hagia Sophia merupakan lambang sangat penting bagi seluruh umat Kristen Ortodoks, dan arsitekturnya dan karya seninya terkenal di dunia.
"Ini pandangan saya bahwa Hagia Sophia harus tetap sebagai museum. Dari pandangan Erdogan, ini simbol yang akan memenangkan banyak suara baginya," ujar Nelson.
Menurut Nelson, warisan Kristen Bizantium secara sistematis ditekan. Tiga gereja Kristen terkenal lainnya di Turki sudah diubah menjadi masjid beberapa tahun terakhir, yakni Katedral Hagia Sophia di Iznik, gereja Hagia Sopgia di Trabzon, dan Gereja Kora di Istanbul.
Presiden Erdogan yang mendapat banyak kritik dari masyarakat internasional termasuk UNESCO atas perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid menyatakan hal itu merupakan urusan dalam negeri.