Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Hakim Izinkan Tes DNA, Dokter Ini Diduga Ayah dari 200 Anak

Pengadilan di Belanda mengabulkan gugatan untuk mengadakan tes DNA terhadap dokter pemilik klinik kesuburan bahwa dia ayah dari 200 anak.

17 Februari 2019 | 07.05 WIB

Ilustrasi bank sperma menukar donor sperma dengan ponsel iPhone6. Thrillist.com
Perbesar
Ilustrasi bank sperma menukar donor sperma dengan ponsel iPhone6. Thrillist.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 22 orang memenangkan gugatan untuk melakukan tes DNA terhadap dokter pemilik klinik kesuburan di Belanda untuk memastikan dia sebagai ayah dari 200 anak yang dilahirkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kemenangan para penggugat itu diperoleh setelah dokter yang bernama Jan Karbaat meninggal pada tahun 2017 di usia 89 tahun.

Baca: 'Whos Your Daddy', Mobil Keliling Tes DNA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama hidupnya, Karbaat  warga Belanda membantah bahwa dia menggunakan spermanya untuk pembuahan, melainkan menggunakan sperma donor.

Sekalipun membantah, tak sekalipun Karbaat mau bekerja sama dengan mereka yang menginginkan dilakukan tes DNA.

Pengadilan memenangkan gugatan itu dengan alasan ada bukti cukup kuat bahwa dokter pemilik klinik di Barendrecht, Rotterdam, menggunakan spermanya sendiri.


Baca: Lahir dari Donor Sperma, Pria Belanda Punya 1.000 Saudara Kandung

 

Hakim juga memberikan jaminan kepada penggugat untuk mengambil sejumlah perlengkapan pribadi dokter tersebut untuk tes DNA dan mengamankannya di tempat yang aman.

Sejak persidangan dua tahun lalu berlangsung telah terjadi perkembangan signifikan, yakni  DNA dari anak laki-laki Karbaat membuktikan adanya hubungan biologis yang relevan dengan 47 orang hasil pembuahan di klinik itu.

"Sejumlah anak-anak donor memiliki penampilan yang serupa dengan Karbaat," kata hakim pengadilan, seperti dikutip dari The Independent.co.uk, Jumat, 15 Februari 2019.

 

 

Karbaat telah menjalankan profesi sebagai dokter kesuburan selama beberapa dekade. Ketika kliniknya ditutup tahun 2009, sejumlah pelecehan mengenai bibit donor dan pelanggaran administrasi ditemukan.

Sementara keluarga dokter Karbaat selama ini juga menolak tes DNA dilakukan dengan alasan privasi dan untuk menghormati almarhum.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus