Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Tepat pada 4 Agustus 1961, lahir seorang anak laki-laki bernama Barack Obama. Anak bernama lengkap Barack Hussein Obama II ini kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44 serta menjadi presiden berkulit hitam pertama di Amerika Serikat. Namun ternyata ia pernah tinggal dan bersekolah di Menteng Dalam, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 1967, Barack Obama atau biasa disapa dengan Barry ketika kecil, datang ke Indonesia bersama ibu dan ayah tirinya dari Hawaii. Mereka datang ke Indonesia setelah ibu Barack Obama, Ann Dunham, menikahi seorang pria Indonesia bernama Lolo Soetoro. Dari pernikahan ini, Obama memiliki seorang adik perempuan bernama Maya Soetoro Ng yang lahir pada 1970 di Rumah Sakit Sint Carolus, Salemba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Obama menetap di Indonesia selama empat tahun. Serta, sempat bersekolah di SD Negeri Menteng 01 dari 1969 sampai 1971. Dilansir dari biography.com, Obama kemudian kembali ke Hawaii pada 1971 karena keadaan di Indonesia yang tidak kondusif.
Dilansir dari obamawhitehouse.archives.gov, ketika melakukan pidato pada 10 November 2010 di Universitas Indonesia (UI), Obama menceritakan masa kecilnya di Indonesia. Ia belajar untuk menerbangkan layang-layang, berjalan di pematang sawah, menangkap capung, serta membeli sate dan bakso dari pedagang kaki lima. Masih lekat diingatannya, teriakan para pedagang kaki lima untuk memikat pelanggan, seperti “Bakso!” dan “Sate!”.
Ketika tumbuh di Indonesia, ia ingat bahwa masyarakat sangat hangat menyambutnya. Teman sebayanya menganggap Obama sebagai teman dan tetangga, serta guru di sekolah mengajarkannya mengenai Indonesia. Ia juga memiliki kenangan tentang toleransi beragama di Indonesia.
Ayah tiri Barack Obama merupakan seorang yang dilahirkan dari keluarga muslim. Ayahnya percaya bahwa seluruh agama wajib untuk dihormati. Beranjak dari sinilah Obama percaya bahwa pemikiran seperti ayahnya merupakan salah satu refleksi semangat toleransi beragama yang ada di Indonesia. Lebih lanjut, ia membahas rumah ibadah, seperti masjid, gereja, dan kuil, yang dapat dibangun berdampingan. “Bhinneka Tunggal Ika, kesatuan dalam perbedaan. Inilah dasar Indonesia, dan menjadi contoh untuk dunia,” kata Barack Obama.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA