Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Kilas Balik di Balik Dukungan Beyonce kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024

Kamala Harris menggunakan lagu 'Freedom' milik Beyonce dalam kampanye Pilpres AS 2024, sebagai simbol perjuangan dan kebebasan.

26 Juli 2024 | 17.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Beyonce. Instagram.com/@beyonce

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kamala Harris menggunakan lagu ‘Freedom’ milik Beyonce dalam kampanye pertamanya sebagai calon presiden di Pilpres Amerika Serikat 2024. Usai Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan, Harris, sang wakil presiden, kini menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Senin pagi, 22 Juli 2024, ada yang tak biasa di markas kampanye Kamala Harris di Wilmington. Melansir dari video yang diunggah di akun YouTube Kamala Harris, saat menghadiri rapat staf kampanye, Harris tampak berjalan ke mimbar diiringi lantunan lagu ‘Freedom’ yang berkumandang lewat pengeras suara.

Beyonce Beri Izin untuk Penggunaan Lagu ‘Freedom’ di Kampanye

Melansir dari The New York Times, berdasarkan penuturan sumber terdekat, izin penggunaan lagu tersebut diberikan hanya beberapa jam sebelum rapat staf kampanye Harris. Beyonce, yang terkenal sangat berhati-hati dengan penggunaan karyanya, memberikan persetujuan tanpa banyak basa-basi.  Meskipun tim kampanye Harris dan Beyonce belum memberikan komentar resmi, penggunaan lagu ini telah menciptakan spekulasi akan dukungan penuh dari sang superstar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Harris juga menggunakan bagian chorus lagu tersebut saat mengakhiri rapat di Wilmington. “Freedom / Freedom / I can't move / Freedom, cut me loose / Singin', freedom / Freedom / Where are you? / 'Cause I need freedom, too,” lirik lagu itu menggema usai Harris menutup pidato kampanye hari itu. 

Kemudian, pada hari berikutnya, di Wisconsin, perempuan pertama AS yang menduduki jabatan sebagai wakil presiden itu juga kembali menggunakan lagu ‘Freedom’ dalam kampanyenya. Lagu ini, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Kendrick Lamar dan termasuk dalam album Beyoncé yang dirilis tahun 2016, Lemonade. Lirik lagu ‘Freedom’ memang memiliki makna mendalam tentang kebebasan dan perjuangan. 

‘Freedom’, meskipun tidak pernah dirilis sebagai single resmi, tetap menjadi salah satu lagu paling berpengaruh dalam album Lemonade. Lagu ini bahkan pernah menduduki puncak Billboard Hot 100 di posisi 35 pada tahun 2016.

Kilas Balik Dukungan Politik Beyonce 

Penyanyi yang kerap disapa Queen Bey ini memiliki catatan panjang dalam mendukung kandidat dari Partai Demokrat. Pada 2013, ia tampil menyanyikan lagu kebangsaan saat pelantikan Presiden Barack Obama. Tiga tahun kemudian, pada 2016, Beyonce dan suaminya, Jay-Z, menjadi headliner konser pra-pemilihan Hillary Clinton di Cleveland, Ohio.

Kemudian, pada 2020, ia secara terbuka mendukung pasangan Joe Biden dan Kamala Harris melalui unggahan di Instagramnya, @beyonce. Ia mengajak para pengikutnya untuk menggunakan hak suara mereka. “Come thru, Texas (datanglah, Texas), ” tulis pelantun ‘Crazy in Love’ itu, dengan unggahan dirinya mengenakan masker bertulisan ‘Biden Harris’ dan pin di topinya yang berbunyi ‘I voted’ (aku memilih). 

Setelah pengumuman Joe Biden tentang dukungannya kepada Kamala Harris di Pilpres AS 2024, banyak artis yang langsung menyatakan dukungan mereka. Nama-nama besar seperti Jamie Lee Curtis, Spike Lee, hingga Sheryl Lee Ralph menjadi barisan pertama pendukung Harris. 

Penggunaan Lagu di Kampanye Pilpres AS

Pemilihan lagu kampanye bukanlah hal yang sepele dalam dunia politik. Lagu-lagu tertentu memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan yang mendalam dan menggerakkan emosi pendukung. 

Di sisi lain, Partai Republik juga tidak ketinggalan dalam hal dukungan dari para musisi. Melansir dari Variety, dalam Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu, mantan Presiden Donald Trump naik ke panggung dengan diiringi lagu ‘God Bless the USA’ oleh Lee Greenwood. Jason Aldean dan Kid Rock juga tampil mendukung Trump dengan lagu-lagu patriotik mereka.

Partai Demokrat, dalam beberapa tahun terakhir, juga berhasil mendapatkan dukungan dari banyak artis ternama. Namun, tidak semua kandidat politik mendapatkan persetujuan untuk menggunakan lagu-lagu tertentu dalam kampanye mereka. Contohnya, pada 2020, Trump menghadapi banyak penolakan dari artis seperti Rolling Stones, Tom Petty, Neil Young, R.E.M., dan Adele. 

INSTAGRAM | YOUTUBE | VARIETY | THE NEW YORK TIMES

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus