Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara militer Houthi Yaman mengatakan pada Senin 17 Maret 2025 bahwa kelompoknya telah melancarkan serangan kedua dalam 24 jam yang menargetkan sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) di Laut Merah bagian utara. Seperti dilansir Anadolu, serangan ini terjadi setelah militer AS melancarkan rangkaian serangan udara baru terhadap target-target milik Houthi dan menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Merespons agresi Amerika yang terus berlanjut terhadap negara kami... pasukan kami menargetkan, untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, kapal induk AS USS Harry Truman di Laut Merah bagian utara dengan rudal balistik dan rudal jelajah serta drone," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan pada Senin pagi waktu setempat, yang ditayangkan oleh televisi Al Masirah yang dikelola Houthi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan beberapa serangan roket dan drone, angkatan bersenjata kami juga berhasil menggagalkan serangan musuh yang sedang dipersiapkan akan diluncurkan ke negara kami, sehingga pesawat-pesawat tempur musuh tersebut terpaksa kembali," kata Sarea.
Sarea juga bersumpah akan memperluas serangan hingga ke semua kapal angkatan laut dan kapal komersial AS di kawasan tersebut jika serangan udara AS terus berlanjut.
Sementara itu, Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial X bahwa operasinya terhadap kelompok Houthi terus berlanjut, mengacu pada serangkaian serangan udara baru terhadap target-target Houthi.
TV Al Masirah melaporkan bahwa enam serangan udara AS pada Senin itu menargetkan sebuah pabrik pemintalan kapas di Distrik Zabid, sebelah selatan Provinsi Hodeidah, Yaman barat, dan sebuah gedung kegubernuran di Provinsi Al-Jawf, Yaman timur laut.
Belum ada laporan mengenai korban jiwa. Kementerian kesehatan yang dikelola Houthi di Sanaa mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara AS telah bertambah menjadi 53 orang, termasuk lima anak-anak dan dua perempuan, dengan 98 orang lainnya terluka.
Operasi penyelamatan sedang berlangsung untuk mencari korban lain yang terjebak di bawah reruntuhan.
Serangan udara AS dimulai pada Sabtu malam waktu setempat setelah Presiden AS Donald Trump bersumpah untuk melanjutkan serangan udara hingga Houthi berhenti menyerang kapal dan jalur pelayaran internasional.
Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden dengan rudal dan pesawat nirawak sejak akhir 2023, sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang mengalami genosida di Jalur Gaza.
Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza dideklarasikan pada 19 Januari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret.
Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait Israel.
Pilihan Editor: