Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hujan Meteor dari Persia

25 Oktober 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJELANG pertemuan Wina dimulai, Menteri Pertahanan Iran Laksamana Ali Samkhani mengumumkan uji coba terhadap peluru kendali (rudal) Shahab-3 yang sudah disempurnakan di Teheran, pada Rabu lalu. Ketika rudal ini dipertontonkan kepada khalayak, beberapa slogan seperti ?Hancurkan Amerika?, ?Hapus Israel dari Peta Dunia?, dan ?Amerika Berada di Bawah Kaki Kami? terlihat bertebaran di banyak tempat.

Rudal yang dalam bahasa Persia berarti ?meteor? ini mampu klayapan sampai 2.000 kilometer alias satu setengah kali jangkauan pendahulunya, Shahab-3, yang hanya kuat menjelajah sampai 1.300 kilometer. Apalagi rudal sepanjang 16 meter dengan diameter 1,32 meter yang masuk golongan rudal kelas menengah itu bisa dipasangi hulu ledak?mulai dari bahan kimia sampai nuklir?1,2 ton. Dengan jarak sejauh itu, Israel kini termasuk wilayah tembak yang mudah dijangkau Teheran. ?Tampaknya, (pengembangan nuklir) Iran dibantu pakar eks-Uni Soviet dalam sebuah kontrak personal, selain dari Korea Utara,? tulis harian Israel terkemuka Haaretz.

The Clairmont Institute dalam situs missilethreat.com menjelaskan, Shahab-3 merupakan pengembangan dari teknologi rudal No-dong 1 yang dikembangkan oleh Korea Utara pada 1980 dan mulai diuji secara terbuka pada 30 Mei 1993. No-dong 1 dirancang untuk menghantam kota padat penduduk di Korea Selatan seperti Seoul, sebelum menjadi model bagi pengembangan rudal Shahab-3 di Iran dan Ghauri di Pakistan.

Para pengamat militer menyatakan percobaan terhadap rudal yang disempurnakan sebetulnya merupakan hal biasa. Sebelum ini, Shahab-3 sudah diuji coba pada 11 Agustus lalu. Waktu itu Komandan Pengawal Revolusi Iran, Yahya Rahim Safavi, berkomentar keras. ?Jika Israel bersikap ?gila?, kami akan mendatangi mereka, memartil kepala mereka, dan mematahkan tulang-tulang mereka.? Pengawal Revolusi adalah organisasi yang memiliki akses langsung untuk mengaktivasi sistem rudal Shahab.

Sebulan kemudian, versi Shahab-3 yang disempurnakan, dilontarkan ke angkasa, membawa satelit 20 kilogram, yang mengorbit 250 kilometer di atas permukaan bumi. ?Itu cuma satelit percobaan untuk menguji pengiriman sinyal sederhana,? ujar pemerintah Iran, seperti dirilis kantor berita IRNA. Kemampuan untuk membuat satelit, yang rencananya akan secara resmi dilakukan pada Maret 2005, menandakan Iran sudah memiliki kemampuan membuat rudal antarbenua seperti yang ditunjukkan Korea Utara pada percobaan 1998.

Konon, ketakutan Amerika bukanlah pada pemerintah Iran sendiri, melainkan pada kemungkinan akan dijualnya rudal-rudal itu secara murah untuk kelompok garis keras yang akan menghantam kepentingan AS dan Israel. Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) yang menuliskan sebuah sinyalemen dalam situsnya bahwa sejak 1996 Iran juga sudah mulai mengembangkan versi Shahab-6, yang memiliki daya jelajah sampai 5.600 kilometer. Dengan jarak sejauh itu, seluruh Eropa dan pangkalan militer AS di kawasan itu hanya berjarak satu tombol dari Teheran.

Barangkali bayangan bakal adanya ?hujan meteor? dari Teheran itulah yang membuat Amerika kian meriang belakangan ini.

Akmal Nasery Basral (BBC, IRNA, Haaretz)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus