Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut kedaulatan negaranya merupakan syarat mutlak dalam negosiasi perdamaian dengan Rusia. Dia mau, Rusia berhenti menjadi negara teroris dan mengakui kesalahan berdarah yang telah dilakukan di tanah Ukraina.
“Ini bukan sekadar agresi dari suatu negara, tetapi ini adalah perampokan paksa terhadap suatu wilayah. (Rusia) tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman," kata Zelensky saat bergabung secara virtual di forum publik yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia atau FPCI, Jumat, 27 Mei 2022
"Kami ingin tinggal di negara kami sendiri, kami tidak ingin wilayah siapa pun, kami menginginkan apa pun dari siapa pun, kami tidak akan berperang ke tanah negara lain.”
Zelensky menambahkan, Ukraina menyesalkan tidak ada kemajuan substansial dalam negosiasi damai dengan Rusia. Dia sendiri menegaskan kembali keinginan Ukraina untuk bernegosiasi untuk mengakhiri krisis kemanusiaan dan hidup damai di tanah air mereka sendiri.
"Hanya ada satu alasan saya ingin melanjutkan negosiasi– agar krisis kemanusiaan bisa berhenti, dan kita bisa kembali ke tanah kita sendiri," kata Zelensky.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, namun sampai 3 bulan perang terus berlanjut.
DANIEL AHMAD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini