Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Bunuh 9 Orang di Gaza, 5 Anak-anak, Saat Palestina Rayakan Idul Fitri

Israel telah menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Gaza pada pagi hari Idul Fitri, Ahad 30 Maret 2025.

30 Maret 2025 | 16.00 WIB

Ledakan saat serangan Israel di Kota Gaza pada tanggal 23 Maret 2025 dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV/via REUTERS
Perbesar
Ledakan saat serangan Israel di Kota Gaza pada tanggal 23 Maret 2025 dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel telah menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Gaza pada pagi hari Idul Fitri, Ahad 30 Maret 2025. Seperti dilansir Al Jazeera, para korban tewas termasuk lima anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serangan Israel ini terjadi serentak di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan hingga di Kota Gaza dan kamp penunngsi Jabalia di Gaza utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Serangan ini terjadi saat warga Palestina di Gaza menggelar salat Id untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan dan dimulainya Idul Fitri.

Sama seperti yang mereka lakukan selama perang, warga berdoa di tengah puing-puing yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza.

Dalam satu video yang diposting oleh Pusat Informasi Palestina, suara tembakan dapat terdengar saat Salat Ide tengah berlangsung.

Israel telah membunuh lebih dari 900 warga Palestina di Gaza sejak melanggar gencatan senjata dengan Hamas dan melanjutkan serangan 11 hari lalu.

Hingga kini, Israel membunuh seorang anak Palestina di Gaza setiap 45 menit. Itu adalah rata-rata 30 anak yang terbunuh setiap hari selama 535 hari terakhir.

Untuk menempatkan ini dalam perspektif, jika Anda memiliki kamar dengan 100 anak:

Dua dari anak-anak itu telah terbunuh; dua hilang, diduga tewas; tiga telah terluka, banyak yang kritis; lima telah menjadi yatim piatu atau terpisah dari orang tua mereka.

Sementara lima anak memerlukan pengobatan untuk kekurangan gizi akut. Anak-anak lainnya menanggung bekas luka perang dan trauma yang tidak terlihat yang memengaruhi kesehatan mental, keselamatan, dan masa depan mereka.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus