Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Israel melarang warga Palestina memasuki Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur selama dua Jumat berturut-turut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat Departemen Wakaf di Yerusalem mengatakan kepada Anadolu pada Jumat bahwa polisi Israel hanya membolehkan warga Palestina berusia lebih dari 65 tahun yang dapat memasuki Masjid Al Aqsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan, menambahkan bahwa Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap umat Muslim selama dua pekan, sejak dimulainya konflik bersenjata dengan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sejumlah saksi mata mengatakan pada Anadolu bahwa puluhan Muslim Palestina terpaksa melaksanakan salat Fajar atau salat Subuh, di lorong Masjid Al Aqsa setelah dilarang masuk oleh polisi Israel.
Sejak Jumat pagi, pasukan Israel telah banyak melakukan pengerahan di seluruh Yerusalem Timur yang diduduki, terutama di Kota Tua dan gerbang menuju masjid.
Konflik di Gaza, di bawah bombardemen dan blokade Israel sejak 7 Oktober, terjadi ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa, sebuah serangan dari segala penjuru termasuk serentetan tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Hamas mengatakan serangan tersebut sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel.
Sebagai balasan militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan target Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas di Gaza akibat pemboman Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 4.137 orang, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat. Sementara jumlah korban luka meningkat menjadi 13.300 dan lebih dari 1.000 lainnya hilang.
Sedangkan korban tewas di Israel jumlahnya mencapai 1.400 orang.
ANADOLU