Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Minta Warga di Selatan Lebanon Mengungsi

Israel mendesak warga yang tinggal di lebih 20 kota di selatan Lebanon agar meninggalkan tempat tinggal mereka dalam tempo secepatnya

4 Oktober 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Kamis, 03 Oktober 2024, mendesak warga yang tinggal di lebih 20 kota di selatan Lebanon agar meninggalkan tempat tinggal mereka dalam tempo secepatnya, menyusul upaya Tel Aviv yang ingin menekan hizbullah setelah hampir setahun memerangi Hizbullah yang diduga didukung Iran.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seruan untuk evakuasi bukan hanya untuk kota-kota di selatan Lebanon, tetapi juga Ibu Kota Provinsi Nabatieh. Operasi militer Israel ini dirancang untuk semakin melemahkan kekuatan Hizbullah di Lebanon. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel sudah mengirimkan tentaranya ke selatan Lebanon setelah dua pekan serangan udara yang sengit hingga meningkatkan ketegangan dan berisiko menyeret Amerika Serikat dan Iran ke dalam konflik. 

Di wilayah pinggir Ibu Kota Beirut, yang menjadi basis pertahanan kelompok Hizbullah, pada Kamis, 3 Oktober 2024, terdengar tiga kali ledakan dan asap yang membumbung tinggi ke angkasa. Ledakan terdengar setelah Israel meningkatkan serangan udara ke Lebanon.    

Sementara itu, Hizbullah mengatakan membalas serangan Israel dengan meledakkan alat peledak ke arah tentara Israel yang menyusup ke sebuah desa di selatan Lebanon 

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bom yang dijatuhkan Israel semalaman di wilayah tengah Beirut telah menewaskan sembilan orang. Sejumlah saksi mata mengatakan pada Reuters mendengar sebuah ledakan besar, yang aparat keamanan mengatakan ledakan itu menghantam sebuah gedung di distrik Bachoura yang letaknya beberapa ratusa meter dari gedung parlemen. Itu adalah serangan Israel terdekat dengan jantung kota Beirut

“Kembali malam-malam yang akan menjadi waktu kurang tidur bagi warga Beirut. Ledakan demi ledakan telah menggoncang kota itu, tanpa sirene peringatan. Kami tak tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Hanya ketidak pastian yang terbentang dihadapan mata, kegelisahan dan ketakutan,” kata Jeanine Hennis-Plasschaert, utusan khusus PBB untuk Lebanon, Kamis, 03 Oktober 2024.   

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus