Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jerman berencana memangkas bantuan militernya ke Ukraina mulai tahun depan meski ada waswas dukungan Amerika Serikat ke Kyev pun berpotensi menciut jika calon presiden dari Partai Republik Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan sebuah proposal anggaran 2025 yang dilihat Reuters, bantuan militer Jerman ke Ukriana akan dipangkas menjadi 4 miliar euro (Rp70 triliun) pada 2025. Sebelumnya pada 2024, Jerman mengucurkan bantuan militer ke Ukraina sebesar 8 miliar euro (Rp141 triliun).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jerman berharap Ukraina bisa memenuhi kebutuhan militernya melalui uang pinjaman dari USD50 miliar (Rp807 triliun) aset-aset Rusia di Eropa yang dibekukan dan sudah disetujui G7. Ukriana juga bisa menggunakan pendanaan yang ditujukan untuk persenjataan yang belum sepenuhnya digunakan.
“Pendanaan untuk Ukraina di masa mendatang aman berkat instrumen-instrumen dari Eropa dan pinjaman G7,” kata Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner, Rabu, 17 Juli 2024.
Washington telah mendorong agar Ukraina agar membuat proposal pinjaman uang agar pendanaan jumlah besar bisa dikucurkan. Pucuk pimpinan di Uni Eropa pun setuju dengan gagasan Washington ini karena bisa mengurangi peluang Ukraina dipangkas pendanaannya oleh Amerika Serikat jika Trump kembali berkuasa.
Sebelumnya pada pekan ini Eropa waswas saat Trump memilih anggota Senat J.D.Vance sebagai wakilnya. Pasalnya, Vance dikenal menentang bantuan militer ke Ukraina dan memperingatkan Eropa tidak akan bisa bersandar sepenuhnya ke Amerika Serikat untuk membela Benua Biru itu.
Trump menuai kritikan dari negara-negara Barat yang menyebut Trump tidak mau melindungi negara-negara anggota NATO yang gagal memenuhi target anggaran pengeluaran organisasi itu. Trump bahkan disebut akan mendorong Rusia menyerang saja negara-negara itu.
Jerman menghadapi kritik karena berulang kali gagal memenuhi target NATO yang menuntut menganggarkan 2 persen dari output ekonomi untuk biaya pertahanan.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: CNN: AS Terima Informasi Dugaan Rencana Pembunuhan Trump oleh Iran
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini