Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maha Vajiralongkorn resmi dinobatkan sebagai Raja Thailand pada 4 Mei 2019, menggantikan ayahnya Raja Bhumibol Adulyadej, yang mangkat pada Oktober 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari CNN, 4 Mei 2019, Raja Vajiralongkorn memakai gelar Raja Rama X, yang mengukuti gelar ayahnya Raja Rama IX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Raja berusia 67 tahun itu tiba di Istana Negara atau Grand Palace pada pukul 10.09 pagi dengan didampingi permaisuri yaitu Suthida, yang baru dinikahinya pada awal Mei 2019.
Sebelum dinobatkan menjadi raja, Maha Vajiralongkorn menikahi pengawal pribadinya pada 1 Mei. Istrinya adalah Jenderal Suthida, dan menamakannya Ratu Suthida.
Pada 2014, Vajiralongkorn menunjuk Suthida Tidjai, mantan pramugari Thai Airways, sebagai wakil komandan unit pengawalnya. Pernikahan itu dilakukan tepat sebelum penobatan resmi raja pada 4-6 Mei 2019.
Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn dan istrinya, Ratu Suthida Vajiralongkorn dalam seremoni pernikahan di Bangkok, Thailand, Rabu, 1 Mei 2019. Ini merupakan pernikahan keempat Maha Vajiralongkorn. REUTERS/ Handout
Berita mengejutkan dari Istana Kerajaan Thailand dengan pencopotan semua gelar yang disematkan pada mantan kekasih Maha Vajiralongkorn. Sineenat Wongvajirapakdi, 34 tahun, atas tuduhan tidak setia dan ambisius yang mencoba memposisikan dirinya seperti ratu. Pencopotan segala gelar itu diterbitkan oleh Kerajaan Thailand pada Senin malam, 21 Oktober 2019.
Perubahan radikal tampak dilakukan oleh Maha Vajiralongkorn. Pada akhir Oktober, Rama X memecat empat pejabat istana karena perilaku buruk dan perzinahan. Sepakan sebelumnya enam pejabat istana juga dipecat, termasuk pejabat senior kepolisian dan dua pengawal kerajaan Thailand.
Sejak naik takhta setelah kematian ayahnya pada 2016, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah menjadi raja konstitusional yang tegas, mengambil lebih banyak kontrol langsung atas urusan kerajaan dan kekayaan kerajaan yang besar, dan mentransfer dua unit militer dari tentara ke kendali pribadinya.