Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Thailand mengerahkan kapal perang dan helikopter pada Selasa 20 Desember 2022 untuk mencoba menemukan 33 marinir yang hilang. Insiden ini terjadi setelah sebuah korvet atau kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Thailand tenggelam pada Ahad malam di perairan berombak di Teluk Thailand, kata angkatan laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga kapal angkatan laut dan dua helikopter dikirim untuk menemukan puluhan marinir yang hilang di lepas pantai provinsi Prachuap Khiri Khan, selatan Bangkok. Kapal perang HTMS Sukhothai mengalami kerusakan mesin dan tenggelam sebelum Ahad tengah malam sekitar 20 mil laut lepas pantai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misi penyelamatan semalam dalam cuaca buruk mengamankan 73 dari 106 orang di dalamnya, kata angkatan laut, dengan 33 marinir terpaksa ditinggalkan di kapal.
Angkatan laut memposting gambar dan rekaman video di akun Twitter-nya yang menunjukkan sekelompok personel dengan rompi oranye di rakit tiup hitam bergerak menjauh dari kapal dalam kegelapan saat ombak membengkak di sekitarnya. Belum jelas berapa banyak rakit yang dikerahkan.
Anggota kru Angkatan Laut Kerajaan Thailand terlihat berlabuh saat mereka kembali dari misi penyelamatan setelah sebuah kapal perang Angkatan Laut yang tenggelam di Teluk Thailand, 19 Desember 2022. Kapal yang membawa 105 personel militer itu terbalik setelah dihantam ombak besar saat air membanjiri mesinnya. REUTERS/Napat Wesshasartar
Sukhothai, korvet buatan AS yang digunakan sejak 1987, dilanda gelombang kuat pada Ahad. “Ini memaksa kapal miring ke satu sisi sebelum dibanjiri air laut,” kata juru bicara angkatan laut Laksamana Pogkrong Monthardpalin.
Sebuah gambar yang dibagikan oleh angkatan laut Thailadn menunjukkan kapal abu-abu itu terbalik ke samping. Sementara gambar lain di layar pemindai menunjukkan haluan kapal dan menara meriam menyembul di atas permukaan air saat tenggelam.
REUTERS