Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Karena gotbzadeh bicara keras

Penangkapan terhadap bekas menlu sadegh ghotbzadeh karena menyinggung masalah kebijaksanaan dinas radio dan teve iran.(ln)

15 November 1980 | 00.00 WIB

Karena gotbzadeh bicara keras
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
WALAUPUN berperang dengan Irak, kaum revolusioner Iran saling baku hantam. Bekas Menlu Sadeq Ghotbzadeh yang dikenal sebagai salah seorang penganjur dibebaskannya sandera Amerika telah ditahan. Ia diambil dari rumahnya di Teheran oleh sekelompok Pasdaran (pengawal revolusi) pekan lalu. Dan keesokan harinya, Sabtu, rumah Ghotbzadeh diduduki oleh kelompok itu yang selama ini dikenal sebagai pasukan bersenjata para mullah. Ghotbzadeh rupanya tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan kitab suci Al Quran di tangannya, ia dibawa ke penjara Evin, tempat dulu mendekam banyak tahanan politik yang menentang rezim Syah. Menurut koran Islamic Republic, Ghotbzadeh ditahan karena mengucapkan kata-kata yang menyinggung masalah kebijaksanaan dinas radio dan teve. Dalam sebuah perdebatan teve Ghotbzadeh mengatakan, "Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan siaran Radio dan Televisi." Hal ini dikemukakannya karena ia melihat setiap hari teve dan radio Teheran selalu mengatakan bahwa masalah sandera harus diselesai- kan sekarang. Tapi apa yang terjadi adalah sebaliknya. "Ini menyakitkan hati rakyat," ujarnya. Bersuara Kritis "Mereka (rakyat) seharusnya tidak dihadapi sebagai idiot. Jika hal serupa ini memang bisa dilakukan, maka Syah adalah seseorang yang paling berhasil di dunia" kata Ghotbzadeh dalam perdebatan itu. Semula penyelenggara mengundang 10 orang untuk mengikuti perdebatan itu, tapi sesaat sebelum dimulai hanya Ghotbzadeh dan Deputi Direktur Radio dan Teve, Mohammad Mobaleghi Eslami, yang diperbolehkan hadir. Memang belakangan ini Ghotbzadeh selalu bersuara kritis. Kebijaksanaan ekonomi pemerintah Iran blak-blakan dikecamnya. Bahkan berulang kali ia mendesak pemerintah Iran agar segera membebaskan 5 2 sandera Amerika. Sejak terbentuknya kabinet yang dipimpin PM Mohammad Ali Rajai, September lalu, Ghotbzadeh praktis menjadi orang swasta. Ia tak mendapat kedudukan apa-apa lagi dalam pemerintahan Hubungannya dengan para mullah di Partai Republik Islam memang sudah agak retak semasa ia masih menjabat Menlu. Dalam suatu wawancara koran Norwegia Daghblader bulan lalu Ghotbzadeh sempat mengeluarkan pernyataan yang keras. "Kita tidak seharusnya menunggu Khomeini mati dulu baru membentuk pemerintahan baru," ujarnya. Hal ini tentu saja menyinggung PM Rajai vang masih ada lowongan dalam kabinetnya. Antara lain jabatan menteri luar negeri. Ghotbzadeh, 40 tahun, masih membujang. Ia dekat Ayatullah Khomeini selama di pengasingan. Hubungannya dengan Khomeini berlangsung sejak sang ayatullah di- asingkan di Irak, 16 tahun yang lalu. Dan ia ikut dalam pesawat yang membawa rombongan Khomeini ke Teheran dari Paris, 1 Eebruari 1979. Ayatullah Mehdi Rouhani, seorang pemimpin Islam Syiah di Eropa, menuturkan kepada koresponden TEMPO, Noorca M. Massardi, bahwa penangkapan itu cukup beralasan. "Sudah sejak lama Ghotbzadeh menunjukkan sikap yang tak disenangi rakyat Iran dan para ayatullah," kata Rouhani. Bahkan, menurut dia, Imam Khomeini pernah menyatakan, "Saya merasa menyesal mengapa memilih orang yang salah untuk dijadikan seorang pemimpin Iran.' Reaksi Presiden Abolhassan Bani Sadr cukup keras. Ia beranggapan bahwa penangkapan Ghotbzadeh merupa kan awal berlakunya penyensuran total, yang kemudian akan mengarah pada penyensuran terhadap presiden. "Kendati dalam keadaan perang, Revolusi Iran seharusnya memberikan kebebasan berbicara terhadap siapa pun," kata Bani Sadr. Presiden Iran itu bahkan telah memutuskan untuk tidak bicara lagi melalui corong radio atau pun televisi. Penahanan Ghotbzadeh betul-betul tidak beralasan baginya. "Di teve dan radio berulang kali orang mengeluarkan pernyataan yang menentang Presiden Iran tapi tidak ditahan," ujar Bani Sadr. Dalam wawancara Revolusi lslam, Bani Sadr mengatakan bahwa koran ini adalah satu-satunya tempat ia bisa menuliskan catatan hariannya. Selama ini Bani Sadr menjadi seorang penulis tajuk di koran itu. "Tapi itu pun dalam waktu dekat bakal kena sensur, terutama mengingat keadaan dewasa ini," tambahnya. Memang belakangan ini Revolusi Islam sering mendapat peringatan resmi. Terutama setelah seorang anggota Majlis dari Partai Republik Islam menuduh koran itu "menentang garis kebijaksanaan Imam Khomeini." Sementara itu bekas PM Mehdi Bazargan menulis suatu surat terbuka. Dimuat koran Mizan, suratnya menyerukan kepada pemimpin revolusioner Iran untuk me- lakukan campur tangan dalam kasus penahanan Ghotbzadeh. "Akibat penahanan itu berbahaya," tulis Bazargan, karena akan timbul perasaan tidak aman di kalangan rakyat serta hilangnya kepercayaan terhadap konstitusi. "Jika seorang militan yang demikian terkenal ditahan begitu gampang, kehormatan apa lagi yang akan tinggal bagi Islam, Revolusi dan Iran?" Kalangan moderat di Majlis sibuk mengkampanyekan pembebasannya, tapi kalangan haluan keras rupanya berusaha agar Ghoebzadeh tetap mendekam di penjara. Ayatullah Allameh Nouri, seorang pemuka agama yang dekat dengan Presiden Bani Sadr, dengan keras mengatakan: "Jika Ghotbzadeh dapat ditahan karena melancarkan kritik terhadap penguasa, maka duapertiga rakyat Iran juga harus ditahan sekarang ini." Tak ada reaksi langsung dari Khomeini, namun pejabat di kantor Imam itu memberi isyarat bahwa perkara Ghotbzadeh sedang dalam penyelidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus