Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow tidak siap untuk membuat konsesi ihwal Ukraina. Mereka juga menyebut bahwa usulan Presiden Vladimir Putin tentang cara mengakhiri konflik perlu dilaksanakan. Pernyataan itu mereka sampaikan pada Rabu, 11 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyampaikan komentarnya dalam konteks seruan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Ahad lalu. Ini terkait gencatan senjata segera dan negosiasi antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri "kegilaan" selama perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zakharova mengatakan Rusia siap untuk terlibat dengan pemerintahan baru AS mengenai Ukraina. Tetapi, dia menyatakan Rusia belum menerima opsi yang serius dan dapat dilaksanakan untuk mengatasi apa yang menurutnya merupakan masalah keamanan Rusia yang sah dan kekhawatiran tentang hak-hak penduduk Ukraina yang berbahasa Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang telah berusaha keras agar negaranya diundang untuk bergabung dengan aliansi militer NATO, menanggapi komentar Trump dengan mengatakan Kyiv membutuhkan jaminan keamanan yang efektif.
Namun Zakharova mengatakan bahwa siapa pun yang mengira Rusia akan membuat konsesi terkait Ukraina keliru.
"Pertama, Rusia bertindak. Kedua, jika seseorang mengharapkan Rusia untuk membuat semacam konsesi, tampaknya orang-orang ini memiliki ingatan yang pendek dan pengetahuan yang tidak memadai tentang masalah tersebut," katanya. Dia juga menyebut usulan Putin untuk perdamaian perlu dilaksanakan.
Pimpinan Kremlin mengatakan bahwa Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO dan bahwa Rusia membutuhkan seluruh wilayah dari empat wilayah Ukraina yang menurutnya sekarang menjadi bagian dari Rusia jika ingin ada perdamaian.