Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dan CEO Meta Mark Zuckerberg masuk daftar 29 orang AS dalam sanksi terbaru yang diberlakukan oleh Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pada Kamis, 21 April 2022, sanksi tersebut adalah tanggapan atas sanksi "anti-Rusia" yang terus meluas. Dalam sanksi tersebut, pemerintah Rusia melarang daftar orang itu masuk ke negaranya.
"Mereka (akan) ditolak masuk ke Federasi Rusia tanpa batas waktu," tulis keterangan Kemlu Rusia seperti dilansir The Jerusalem Post, Jumat, 22 April 2022.
Secara keseluruhan, daftar ini terdiri dari pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, serta jurnalis/staff media AS. Suami Kamala Harris, Douglas Emhoff, CEO Bank of America Brian Moynihan dan pembawa acara ABC George Stephanopoulos juga termasuk di antara orang Amerika yang terkena sanksi.
Moskow telah menghadapi serangkaian paket sanksi sejak invasi awal ke Ukraina, seperti bank-bank Rusia yang terputus dari sistem perbankan SWIFT dan berbagai larangan impor energi Rusia.
Rusia memblokir akses ke Facebook yang dididirikan Zuckerberg pada awal Maret sebagai tanggapan atas peningkatan pengawasan terhadap posting yang berbasis di Rusia.
Meta bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang menjadi sasaran kemarahan Rusia. Nama CEO LinkedIn Ryan Roslansky juga disebutkan. Menurut BBC, LinkedIn telah dilarang di Rusia sejak 2016.
Google juga menjadi sasaran Pemerintah Rusia. Pengadilan Rusia bahkan menjatuhkan denda 11 Juta Rubel (Rp 1,9 miliar) kepada Google pada Kamis, 21 April 2022, atas kegagalan mengelola informasi palsu dan konten YouTube Batalyon Azov.
Rusia telah menanggapi sanksi internasional terhadap mereka dengan memberlakukan sanksi sendiri terhadap penentang pemerintah. Pada 31 Maret, Rusia bergerak untuk melarang komisaris Uni Eropa, anggota parlemen dan jurnalis Uni Eropa memasuki negara tersebut.
Sebelumnya pada Maret, kementerian luar negeri Rusia mengumumkan telah menjatuhkan sanksi terhadap Presiden AS Joe Biden dan 12 orang Amerika lainnya, termasuk mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan putra Joe Biden, Hunter Biden, yang sebelumnya memiliki hubungan dengan kepentingan bisnis Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Putin Klaim Menang Lawan Ukraina di Mariupol, Beri Selamat ke Pasukan Rusia
Sumber: The Jerusalem Post, Reuters
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini