Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah Pewaris Real Estate Robert Durst dan Gumaman yang Mengungkap Kejahatannya

Gara-gara gumaman Robert Durst terekam mikropon, sejumlah kasus pembunuhan yang dilakukan pewaris kerajaan real estate di New York ini terungkap.

11 Januari 2022 | 12.00 WIB

Robert Durst dalam persidangan di Los Angeles, California, AS, 4 Maret 2020. Etienne Laurent/Pool via REUTERS
Perbesar
Robert Durst dalam persidangan di Los Angeles, California, AS, 4 Maret 2020. Etienne Laurent/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Raja real estate Amerika Serikat Robert Durst, yang menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan di California dan merupakan tersangka utama dalam dua pembunuhan lain selama empat dekade terakhir, meninggal di penjara pada usia 78.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kantor hukum Chip Lewis mengatakan kepada New York Times bahwa Durst mengalami serangan jantung dan meninggal di Rumah Sakit Umum San Joaquin, Senin, 10 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Durst pernah dipersiapkan untuk mengambil alih The Durst Organization, salah satu perusahaan real estat utama di New York, tetapi malah menghabiskan banyak tahun pembentukannya untuk menghindari penegakan hukum dan beberapa tahun terakhir hidupnya di penjara.

Durst nyaris lolos dari jerat hukum sampai akhirnya gumamannya pada diri sendiri saat pembuatan serial dokumenter HBO 2015 "The Jinx," tertangkap mikropon, "Apa yang telah saya lakukan? . .. Membunuh mereka semua, tentu saja."

Durst ditangkap tepat sebelum episode terakhir ditayangkan.

Istrinya Kathleen McCormack Durst hilang di New York pada 1982, tetapi tidak ada tuntutan yang diajukan sampai Los Angeles County pada bulan September 2021 menemukan Durst bersalah karena membunuh sahabatnya Susan Berman pada tahun 2000.

Jaksa mengatakan Berman akan mengungkapkan bahwa dia membantu Durst membuat cerita untuk menutupi kejadian di balik hilangnya istrinya.

Di New York, setelah persidangan Los Angeles berakhir, dewan juri Westchester County mendakwanya atas pembunuhan istrinya.

Jaksa juga mengatakan Durst membunuh tetangganya Morris Black di Galveston, Texas, pada tahun 2001 karena Black menemukan identitasnya pada saat Durst bersembunyi dari hukum, dengan terkadang menyamar sebagai wanita bisu.

Juri Galveston membebaskan Durst, yang berargumen membela diri, meskipun Durst juga mengaku memutilasi tubuh Black.

Durst menyebutkan banyak masalah kesehatannya termasuk harus operasi untuk kanker kerongkongan dan kandung kemih, tekanan darah tinggi, osteoporosis, neuropati, penyakit ginjal kronis dan penyakit paru obstruktif kronik atau COPD. 

Tak lama setelah hukumannya di Los Angeles, pengacaranya mengungkapkan bahwa dia juga tertular Covid-19.

Jaksa Wilayah Los Angeles John Lewin, yang mengejar Durst selama bertahun-tahun, memuji pembuat film "The Jinx" Andrew Jarecki dan Marc Smerling atas wawancara terbuka mereka dengan Durst, mengatakan kepada wartawan setelah putusan: "Tanpa mereka melakukan wawancara, kita tidak bisa mengungkapkannya."

Kisah Durst juga digambarkan dalam film "All Good Things," yang dibintangi Ryan Gosling dan disutradarai oleh Jarecki pada 2010.

Robert Durst sudah lama meninggalkan perusahaan, sekarang dijalankan oleh saudaranya Douglas Durst, yang bersaksi di pengadilan dan mengatakan tentang saudaranya, "Dia ingin membunuhku."

Durst adalah cucu Joseph Durst dan putra Seymour Durst, yang membangun The Durst Organization menjadi salah satu perusahaan real estate utama di New York City dan mengembangkan beberapa gedung pencakar langit khas Manhattan.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus