Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERTOPI koboi, menunggang kuda, menenteng laso. Inilah gaya pria yang segera mengingatkan kita pada sebuah iklan rokok terkenal.
Bertelanjang dada, berotot kekar, bersepatu bot, menyandang senjata laras panjang. Ini gaya khas Rambo yang di bintangi Sylvester Stallone atau Arnold Schwarzenegger—dua jagoan film-film laga Hollywood.
Satu lagi: masih ingat gaya para lelaki di film Brokeback Mountain yang mencuri perhatian juri Oscar dua tahun lalu? Ya, di kaki gunung yang sunyi itu, dua lelaki koboi bertubuh seksi menghela ratusan kuda dan sesekali pergi memancing.
Tiga citra yang amat ”Amerika” di atas bersemayam di tubuh seorang Rusia yang pekan lalu berkunjung ke Indonesia: Vladimir Putin. Seolah sudah melupakan masa-masa Perang Dingin antara Rusia dan Amerika Serikat, Presiden Rusia itu tak sungkan difoto bak Rambo atau Marlboro man. Dia bertelanjang dada, bercelana militer, bertopi koboi, bersepatu bot. Satu kali ia menyandang senjata laras panjang untuk berburu. Di pose lain ia memegang alat peman cing ikan dengan latar pemandangan gunung yang indah.
Ya, foto-foto mantan agen Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) atau Dinas Rahasia Rusia itu bertebar an di media massa selama dua pekan ter akhir. Ini bukan kebetulan. Foto-foto itu dilansir situs kepresidenan Rusia dan kemudian ramai dicetak ulang oleh media-media lokal Negeri Beruang Merah.
Diambil pada pertengahan Agustus lalu, foto-foto itu menggambarkan perjalanan Putin saat berlibur bersama Pangeran Albert II dari Kerajaan Monako. Keduanya bertamasya ke wilayah pegunungan Siberia yang hampir berbatasan dengan Mongolia. Plesiran ke Siberia adalah semacam ucapan terima kasih Putin atas dukungan Monako bagi terpilihnya Rusia menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 2014.
Keduanya pergi ke Kyzyl, ibu kota negara bagian Tuva, sekitar 4.700 mil (setara dengan 7.564 kilometer) di sebelah tenggara Moskow. Perjalanan dilanjutkan dengan helikopter dan perahu menuju pulau kecil di Danau Tere-Khol. Dari situ mereka pergi memancing ke Sungai Yenisey. Nah, di sinilah foto-foto itu diambil.
Putin dan Albert tak melulu meman cing ikan. Mereka juga menemui para pemimpin lokal, menyusuri 48 kilometer ruas Sungai Yenisey dengan perahu motor dan mengunjungi penggalian situs Por Bahzyn, benteng kuno berusia 1.200 tahun. Mereka tak lupa berkelana dengan menunggang kuda, tapi foto-foto telanjang dada yang paling memikat perhatian media Rusia dan asing. Agenda resmi Albert-Putin tenggelam oleh publikasi foto-foto seksi pemimpin Rusia.
Foto Putin bertelanjang dada sembari memegang senapan umumnya hanya dimuat di media-media Rusia. Sedangkan kantor berita America, AP, misalnya, lebih banyak memuat foto pemimpin Rusia itu dalam keadaan telanjang dada, bertopi koboi, seraya memancing di kesunyian alam Siberia.
Surat kabar Komsomolskaja Prawda menampilkan foto-foto tersebut untuk melengkapi artikel berjudul ”Jadilah Seperti Putin”. Isinya tips olah tubuh bagi kaum pria untuk bisa memiliki dada tebal dan kekar seperti yang dimiliki pria berusia 54 tahun itu. Salah satu surat kabar dengan tiras terbesar di Rusia ini terkenal sering menerbitkan sanjungan bagi sang Presiden. ”Ada yang hebat di balik kausnya,” tulis Komsomolskaja. Surat kabar ini mengaku menerima banyak reaksi positif dari perempuan Rusia yang menyerukan kekaguman terhadap foto-foto tersebut.
Pose-pose seksi Putin kontan saja mengundang hujan komentar. Berbagai acara talk show radio membahasnya, blog-blog menuliskan komentar pribadi. Di ruang cakap kaum gay di internet foto-foto itu beredar kian-kemari. Bahkan ada yang jail membandingkannya dengan gambar-gambar Brokeback Mountain. Ini film bertema homoseksual tentang dua orang koboi di Wyoming, Amerika. Komentarnya: jangan-jangan bertelanjang dada adalah upaya Putin agar masyarakat Rusia lebih toleran terhadap kaum homoseksual dan lesbian. Dalam blog seorang warga Australia, satu gay menulis: ”Aaaa... aku tak bisa menahan napas!”
Tampilan macho ayah dua putri, Maria dan Katya Putina, ini bukan yang pertama kali. Cucu dari Spiridon Putin, tukang masak pribadi Lenin dan Stalin—dua pemimpin besar Rusia—ini dikenal sebagai pemain ski yang handal dan pemegang sabuk hitam judo. Stasiun televisi nasional pernah menayangkan gambar dia sedang mengemudikan truk, menjadi masinis kereta api, berlayar dengan kapal selam, dan menjadi kopilot pesawat tempur.
Ini citra yang berbeda 180 derajat dari pendahulunya, Boris Yeltsin, yang gemuk, berambut hampir putih, dan dikenal sebagai tukang minum. Putin menampilkan sosok yang serius, tangkas, maskulin. ”Olahraga membantu saya melihat dunia, sesama manusia, dan pendekatan saya terhadap mereka,” kata Putin dalam sebuah wawancara yang dilansir di situs resmi Istana Kremlin.
Stanislav Belkovsky, Kepala Institut Strategi Nasional Rusia mengatakan, gambar-gambar dari Tuva itu semata-mata untuk menunjukkan sisi lain dari Putin yang selama ini selalu tampak serius. ”Ia bisa bersantai laiknya orang normal,” kata Stanislav. Sebaliknya, Yevgeniya Albats, seorang pembicara radio, berkomentar, bisa jadi foto-foto itu sengaja dipublikasikan guna mendongkrak popularitas Putin. Meski pun sang Presiden sudah berulang kali menyatakan akan melepaskan jabatan di akhir periode keduanya, sesuai dengan amanat konstitusi Rusia. Entah mana yang benar.
Yos Rizal S., Kurie Suditomo (AP, Der Spiegel)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo