Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kurma Israel Marak Menjelang Puasa, Aktivis Muslim Prancis Protes Geruduk Supermarket

Aktivis Muslim di Prancis dibuat berang karena banyaknya kurma Israel yang dijual tanpa menyertakan label yang jelas.

5 Maret 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa aktivis Muslim di Prancis mengecam penjualan kurma produksi Israel di sejumlah supermarket. Mereka mendokumentasikan gerakan protes tersebut dalam video yang diposting di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aktivis Perancis mendesak supermarket untuk memboikot semua produk pendudukan Israel atau menambahkan tanda yang jelas untuk melabeli sumber produksinya sebagai produk Israel. Beberapa aktivis telah mendokumentasikan gerakan mereka dalam video yang diposting di media sosial untuk mengecam supermarket yang menjual kurma produksi Israel di lorong makanan Ramadhan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu aktivis memposting video di media sosial saat dia bentrok secara verbal dengan salah satu karyawan yang bekerja di Carrefour. Dia menemukan kurma produksi Israel di lorong Ramadhan untuk membeli barang.

"Beraninya kamu?" aktivis tersebut bertanya. Ia mengatakan kurma itu diproduksi oleh negara yang memburu masyarakat Gaza seperti mereka berburu kelinci.

Aktivis tersebut tidak menyerah sampai karyawan itu menghapus produk-produk Israel. Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut dianggap tidak menghormati setiap Muslim yang berbelanja di Carrefour dan mendesak Carrefour untuk menghapus semua kurma produksi Israel dan menggantinya dengan kurma Aljazair.

Dalam kejadian serupa, seorang pelanggan Muslim menemukan kurma "Medjoul" di lorong Ramadhan di cabang Auchan. Kurma tersebut diberi label produk Aljazair. 

Hal ini mendorong wanita tersebut untuk menghubungi toko tersebut karena merek kurma tersebut adalah merek Israel dan bukan merek Aljazair. Dia lebih lanjut mendesak toko tersebut untuk menghilangkan tanda-tanda yang menyesatkan. 

Ketika karyawan tersebut mencoba memberi tahu wanita itu bahwa keputusan tersebut bukan terserah mereka, pelanggan Muslim meminta untuk berbicara dengan orang yang bertanggung jawab. Ia menekankan bahwa tidak akan meninggalkan toko sebelum kurma Israel ditarik dari gerai.

Wanita tersebut juga mengecam tindakan toko dan menyebutnya sebagai upaya untuk menyesatkan konsumen dengan memberikan informasi palsu, terutama di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza. 

Aktivis akhirnya menang setelah karyawan tidak punya pilihan selain menulis Israel di dekat kurma.

Kecaman juga diarahkan ke supermarket Lidl di Prancis. Lidl menutupi produk Israel dengan memberi label pada produk seperti alpukat dan delima Israel sebagai produk asal Afrika atau Spanyol. 

Pengguna memposting foto di X yang menampilkan produk dengan label asli dan yang ditambahkan oleh toko, menyebutnya sebagai "skandal di Lidl".

“Seharusnya barang tersebut berasal dari Maroko sesuai dengan labelnya, namun setelah diteliti ternyata asal aslinya adalah Israel,” kata salah satu pengguna.

"Hal yang sama (terjadi pada saya) pagi ini di Lidl di Vallauris. Alpukat dari Maroko pada label toko. Saya pikir ada banyak toko yang melakukan ini untuk menjual stok mereka," pengguna lain berkata pada X.

Insiden serupa dilaporkan juga pernah terjadi sebelumnya di toko Auchan dan Carrefour.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus