Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Langkah islam

Tampaknya, hubungan ekonomi denga uzbekistan bakal diintensifkan.

27 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LANGKAH Republik Uzbekistan memang tak selebar Rusia. Kalau Presiden Rusia Boris Yeltsin terbang ke Amerika Serikat, Presiden Islam A. Karimov dari Uzbekistan memilih bertamu ke Indonesia, awal pekan ini, sehabis kunjungannya ke Malaysia pekan lalu. Boleh dikata, ini sebuah kunjungan balasan dan pertama kali sebuah negara bekas Uni Soviet berkunjung ke Indonesia. Presiden Soeharto pernah berkunjung ke Uzbekistan tahun lalu. tapi ketika itu Uzbekistan masih bernama Republik Soviet Uzbekistan. Republik Uzbekistan berdiri baru tanggal 31 Agustus tahun lalu. Penduduknya sekitar 20 juta, 60%nya muslim. Sebelumnya, Uzbekistan dengan Indonesia telah mengadakan hubungan perdagangan secara imbalbeli. Indonesia mendapat kapas dan sutera. Sedangkan Uzbekistan mendapat kiriman teh, kopi, cokelat, kelapa sawit, dan garmen. Meski kantor perwakilan belum akan dibuka, kunjungan Presiden Islam Karimov ini merupakan perintisan untuk sebuah hubungan diplomatik resmi. Dokumen pembukaan hubungan diplomatik itu direncakan akan ditandatangani oleh kedua menteri luar negeri. Di Malaysia, Presiden Islam Karimov menyatakan dibutuhkannya kerja sama di bidang ekonomi dan teknologi. Pihak Malaysia, menurut surat kabar New Straits Times, kini tengah memikirkan membuka cabang bank di Uzbekistan, yang berpotensi dalam industri gas dan minyak serta turisme itu. Khusus dalam tambang gas, disebutsebut Uzbekistan punya cadangan gas terbesar di dunia: lebih dari 600 trilyun kubik. Konon Petronas, perusahaan minyak Malaysia, sudah merencanakan untuk mengirimkan tim eksplorasi minyak dan gas ke Uzbekistan. Bila Indonesia berniat ikut menambang gas di Uzbekistan, setidaknya sudah ada empat negara Asia yang akan mengeksplorasinya di negeri Dr. Islam Karimov ini. Dua yang lain adalah Jepang dan Korea Selatan. Tampaknya, Dr. Karimov berniat mengutamakan hubungan dengan negaranegara yang mayoritasnya Islam. Kunjungan sejenak ke Masjid Istiqlal, Jakarta, tak dilupakan oleh presiden yang dalam muhibahnya disertai 29 menteri dan stafnya ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus