Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan Gencatan Senjata AS dengan Israel

Otoritas Lebanon dan gerakan Hizbullah telah menyetujui usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata dengan Israel

19 November 2024 | 11.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Lebanon dan gerakan Hizbullah telah menyetujui usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata dengan Israel, namun dengan beberapa tanggapan mengenai isinya, lapor Reuters mengutip Ali Hasan Khalil, ajudan ketua parlemen Lebanon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pejabat itu, ini upaya paling serius untuk mengakhiri permusuhan pada saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebanon telah menyerahkan tanggapan tertulis kepada duta besar AS untuk Lebanon pada Senin, sebut media itu mengutip Khalil.

Khalil mengatakan bahwa semua tanggapan yang disampaikan menegaskan kepatuhan ketat terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan semua ketentuannya. Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan inisiatif tersebut kini bergantung pada Israel, yang menurutnya, "bisa memberikan 100 masalah" jika tidak menginginkan solusi.

Selain itu, Khalil menambahkan bahwa Israel mencoba berunding "sambil menyerang" mengacu pada eskalasi pengeboman di Beirut dan wilayah pinggirannya, namun hal ini tidak akan berpengaruh pada posisi Lebanon.

Pada Ahad, sumber politik Lebanon mengatakan kepada RIA Novosti bahwa utusan khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Amos Hochstein, berniat mengunjungi Beirut dalam beberapa hari ke depan karena pihak berwenang Lebanon telah menyiapkan tanggapan terhadap usulan AS untuk gencatan senjata dengan Israel.

Sumber tersebut, secara khusus mengatakan pihak AS menilai positif kemajuan negosiasi dan berharap kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai sebelum 15 Desember.

Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon selatan dan terus melakukan pengeboman udara terhadap negara tetangga tersebut, di mana selain warga sipil, para pemimpin gerakan Hizbullah telah terbunuh dan lebih dari satu juta orang telah menjadi pengungsi.

Meski mengalami kehilangan, termasuk di antara staf komando, Hizbullah melakukan pertempuran darat dan tidak menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus