Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mahasiswa di Amerika Serikat Disebut Bisa Dikeluarkan dari Universitas Jika Dukung Palestina

Presiden Koalisi melawan Apartheid mengklaim universitas mencoba membungkam segala bentuk tindakan mahasiswa untuk mendukung Palestina

14 Maret 2024 | 21.45 WIB

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa di Institute Teknologi Massachusetts (MIT) di Amerika Serikat disebut terancam dikeluarkan dari sekolah jika mendukung Palestina. Presiden Koalisi melawan Apartheid (CAA) MIT, Safiyyah Ogundipe, mengatakan pihak universitas mencoba membungkam segala bentuk tindakan mendukung Palestina dengan cara penyelidikan untuk dugaan disipliner dan ancaman pemecatan atau dikeluarkan dari sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ogundipe mengatakan pada kantor berita Anadolu pihaknya telah mengevaluasi larangan unjuk rasa mendukung Palestina dan sejumlah upaya oleh administrator sekolah untuk membungkam para mahasiswa, khususnya di kampus MIT dan beberapa universitas lainnya di Amerika Serikat. MIT adalah salah satu kampus favorit di Negeri Abang Sam.

 

Ogundipe yang juga kuliah di jurusan kimia MIT mengatakan CAA pernah mendorong sebuah gerakan melawan rezim apartheid berdasarkan diskriminasi ras di Afrika Selatan pada masa lalu. Sekarang ini, CAA mengambil posisi melawan pendudukan ilegal oleh Israel di Palestina.       

Ogundipe menceritakan CAA didirikan pada pertengahan 1980-an sebagai koalisi mahasiswa, fakultas, alumni dan staf sekolah yang menuntut agar MIT mengakhiri kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam diskriminasi ras di Afrika Selatan. CAA bangkit kembali setelah pengadilan di Negeri Bintang Daud mengusir empat keluarga warga negara Palestina dari rumah-rumah mereka di wilayah Sheikh Jarrah, yang bertetangga dengan Yerusalem Timur pada 2021. Putusan pengadilan ini menjadi salah satu pemicu naiknya ketegangan antara warga negara Israel dan Palestina, yang kemudian digaungkan gerakan global melawan penindasan Israel.     

“Tujuan berkembangnya CAA adalah untuk melawan rezim apartheid Israel yang sejalan dengan perjuangan di Afrika Selatan dan menolak pendudukan zionis Israel sebagai entitas pemukiman kolonial,” kata Ogundipe.

Ogundipe mengatakan Ogundipe telah melakukan beberapa tindakan solidaritas bersama warga negara Palestina lewa sejumlah aksi unjuk rasa sejak Desember 2023. Menurutnya, di MIT ada beberapa pemberi sponsor penelitian yang didanai Kementerian Pertahanan Israel dan kampanye anti-ilmuwan apartheid yang diluncurkan pada Desember 2023. CAA pun mendesak mahasiswa dan para staf sekolah agar menarik diri dari perusahaan-perusahaan dan proyek penelitian yang terlibat dalam apartheid Israel, pendudukan secara ilegal dan genosida.

    

Sumber: middleeastmonitor.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus