Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar warga kulit Hitam Inggris percaya partai pemenang pemilu, Konservatif secara kelembagaan merupakan rasis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sehingga mereka tidak percaya pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson sungguh-sungguh menentang rasisme di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jajak pendapat yang diadakan CNN menghasilkan 58 persen warga kulit hitam Inggris mengatakan partai Johnson merupakan rasis secara institusi.
Keyakinan mereka mendapat dukungan sekitar 39 persen dari warga kulit putih Inggris.
Hasil jajak pendapat ini, menurut CNN menjadi tantangan besar bagi PM Johnson untuk membangun keyakinan publik terhadap pemerintahannya di tengah wabah virus coronam dan unjuk rasa Black Lives Matter yang menuntut penghapusan rasisme.
Sebelumnya, PM Johnson telah dituding membuat pernyataan rasis di surat kabar menanggapi aksi unjuk rasa ini.
PM Johnson juga menegaskan dalam pernyataannya awal bulan ini bahwa dirinya tidak setuju bahwa Inggris negara rasis.
Mereka yang setuju pemerintahan saat ini rasis dalam jajak pendapat juga menanggapi isu lama tentang rasisme yang menjadi skandal yang dikenal sebagai Windrush Day.
Windrush Day untuk mengenang para imigran Karibia yang tiba di Inggris tahun 1948 yang kemudian dideportasi karena tidak memiliki dokumen untuk tinggal di Inggris.
Padahal mereka diajak untuk membantu negara itu untuk membangun kembali Inggris akibat Perang Dunia II. Namun sekarang mereka diberi status imigran ilegal.Anak-anak mereka juga tidak lagi mendapat status warga Inggris.
Gerakan Black Lives Matter yang dipicu kematian George Floyd menyuarakan penghapusan rasisme dalam unjuk rasanya di Inggris. Mereka juga berusaha merusak dan merobohkan warisan-warisan kolonial Inggris yang menyimbolkan perbudakan dan rasisme.