Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

Pada 9 Oktober 2012, gadis Pakistan Bernama Malala Yousafzai ditembak Taliban Pakistan karena kegigihannya menyuarakan hak pendidikan perempuan.

9 Oktober 2023 | 19.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah cerita keberanian yang luar biasa dimulai ketika seorang gadis muda berani berbicara tentang hak pendidikan perempuan di wilayah yang dikuasai oleh Taliban. Gadis itu adalah Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang pada usia 11 tahun pertama kali menulis blog tentang kehidupannya di bawah ancaman Taliban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan nama pena "Gul Makai," dia menjadi suara perempuan muda yang tidak hanya ingin belajar, tetapi juga ingin memperjuangkan hak pendidikan bagi semua perempuan di dunia. Namun, perjuangan Malala tidak berhenti pada kata-kata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 9 Oktober 2012, Malala menjadi sasaran serangan keji oleh Taliban Pakistan. Seorang penembak naik ke dalam bus sekolah dan menembaknya di wajah karena dia telah berani melawan ketakutan dan memperjuangkan hak pendidikan perempuan. Penembakan itu tidak hanya mengguncang Pakistan, tetapi juga dunia.

Kronologi Kejadian

Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan dari Pakistan, menjadi sorotan dunia ketika dia tertembak di kepala oleh Taliban. Kejadian tragis ini memiliki sejarah yang mencengangkan.

Semuanya dimulai pada 9 Oktober 2012, ketika seorang penembak dari Taliban Pakistan menaiki bus sekolah dan memanggil Malala dengan namanya. Mereka mengejar Malala karena dia telah berani berbicara tentang hak pendidikan perempuan di wilayah yang dikuasai oleh Taliban, di mana sekolah-sekolah perempuan ditutup dan dibom.

Menurut Time, penembak tersebut menargetkan Malala dengan kejam, menembaknya di wajah. Sebuah peluru masuk melalui sisi mata kiri Malala dan menembus hingga 18 inci ke bawah ke bahunya sebelum berhenti. Itu bisa saja merusak matanya atau masuk ke otaknya. Sungguh merupakan keajaiban bahwa Malala masih hidup setelah serangan mengerikan itu.

Setelah penembakan tersebut, Malala diterbangkan dari Pakistan ke Inggris dalam keadaan tidak sadar dan tanpa orang tuanya.

"Saya bangun pada 16 Oktober, seminggu setelah penembakan. Saya telah diterbangkan dari Pakistan ke Inggris dalam keadaan tidak sadar dan tanpa orang tua saya. Saya berada ribuan mil jauhnya dari rumah dengan tabung di leher saya untuk membantu saya bernapas dan tidak bisa berbicara," katanya dalam wawancara oleh Time.

"Yang pertama kali saya pikirkan ketika saya sadar adalah, 'Alhamdulillah, saya tidak mati.' Tetapi saya tidak tahu di mana saya berada. Saya tahu saya tidak berada di Tanah Air saya,” kata dia.

Ketika dia terbangun pada 16 Oktober, dia tidak tahu di mana dia berada. Dia berada di Inggris dengan tabung di lehernya untuk membantu pernapasannya dan tidak dapat berbicara. Semuanya terasa sangat asing baginya.

Keadaan Malala Saat Ini

Meskipun mengalami cobaan yang mengerikan, Malala Yousafzai adalah contoh keberanian dan ketekunan. Dia selamat dari percobaan pembunuhan itu dan terus berjuang untuk hak pendidikan perempuan di seluruh dunia.

“Namun Yousafzai tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, sebagai seorang penulis, aktivis, penerima Hadiah Nobel Perdamaian dan teladan bagi siapa saja yang ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” kata Jennifer Salke, pimpinan Amazon Studios.

Malala mendorong kita untuk selalu memperjuangkan hak asasi manusia dasar, tidak peduli berapa usia kita atau dalam situasi apa pun. Kata-katanya yang kuat mengingatkan kita semua akan pentingnya pendidikan dan keberanian dalam berbicara untuk perubahan.

Meskipun menghadapi serangan yang mengerikan, Malala Yousafzai tidak merasa dendam pada orang yang menyerangnya. Yang dia inginkan hanyalah kembali ke rumahnya di Swat dan meneruskan perjuangannya untuk pendidikan dan perdamaian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus