Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Menhan Baru Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Iran

Menteri pertahanan Israel yang baru Israel Katz mengisyaratkan kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.

12 November 2024 | 11.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri pertahanan Israel yang baru Israel Katz pada Senin mengisyaratkan kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran. Ia juga menekankan bahwa perjanjian gencatan senjata di Lebanon tidak mungkin dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Iran kini semakin rentan sehingga lebih mudah untuk menargetkan fasilitas nuklirnya,” kata Katz, seraya menambahkan bahwa “tujuan utamanya dapat dicapai – untuk menggagalkan dan menghilangkan ancaman pemusnahan Israel.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel selama bertahun-tahun menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, namun Republik Islam berulang kali membantah klaim tersebut.

Amerika Serikat pada  2018 di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump – yang memenangkan pemilu kembali pekan lalu – menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara Barat termasuk Washington yang berupaya membatasi ambisi nuklir Iran.

Teheran sejak itu telah memperkaya uranium hingga 60 persen, hanya 30 persen di bawah tingkat senjata atom.

Israel dan Iran saling bertukar serangan rudal, sehingga memicu kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas.

Komentar Israel Katz, mantan menteri luar negeri, muncul selama pertemuan pertamanya dengan Forum Staf Umum, yang dipimpin oleh Kepala Staf Herzi Halevi, menurut Channel 12 Israel. Katz ditunjuk minggu lalu untuk menggantikan Yoav Gallant, yang menggunakan kepergiannya untuk mengkritik kepemimpinan Netanyahu.

Para pejabat Iran telah berjanji untuk membalas serangan militer Israel pada 26 Oktober di Teheran, yang mengakibatkan kematian empat tentara, menurut sebuah pernyataan resmi.

Mengenai Lebanon, Katz menegaskan kembali: “Tidak akan ada gencatan senjata atau gencatan senjata. Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh sampai kami mencapai tujuan perang – mengembalikan penduduk di utara dan mendorong Hizbullah keluar dari Sungai Litani.”

Pernyataan Katz bertentangan dengan klaim Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar dalam konferensi pers hari sebelumnya, di mana dia mengatakan kemajuan telah dicapai dalam negosiasi gencatan senjata di Lebanon.

Israel pada September ini meluncurkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang mereka klaim sebagai sasaran Hizbullah dalam eskalasi perang lintas batas antara Israel dan kelompok Lebanon selama satu tahun sejak dimulainya serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Israel pada 1 Oktober memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus