Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Suara ledakan bom tak selamanya menciutkan nyali. Bagi Saefa Nur, 27 tahun, dentuman bom dari kejauhan menjadi santapan rutin hari-hari belajarnya di Ibu Kota Damaskus, Suriah. "Ini sedang jalan-jalan. Dengar tidak barusan ada suara bom sayup-sayup?" kata alumnus Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, ini kepada Tempo melalui sambungan telepon.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo