Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Cina-AS Bicara via Telepon untuk Pertama Kali, Ini yang Dibahas

Menlu Cina Wang Yi berbicara melalui sambungan telepon dengan Menlu AS Marco Rubio, membicarakan arah hubungan kedua negara.

25 Januari 2025 | 13.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marco Rubio. (Gage Skidmore/Wikimedia Commons)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berbicara melalui sambungan telepon dengan Menlu Amerika Serikat Marco Rubio pada Jumat untuk membicarakan arah hubungan kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Presiden Xi Jinping dan Presiden Donald Trump telah menunjukkan arah dan menetapkan nada untuk hubungan Cina-AS. Kedua tim perlu menerapkan pemahaman bersama yang penting, menjaga komunikasi dan mengelola perbedaan," kata Menteri Wang Yi dalam laman Kementerian Luar Negeri Cina yang diakses Antara dari Beijing pada Sabtu 25 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada hari yang sama, Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump juga berkomunikasi melalui telepon dan menyatakan hubungan China-AS dimulai dari titik awal yang baru.

"Cina dan AS juga perlu memperluas kerja sama sesuai dengan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan hubungan Cina-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan, serta menemukan cara yang tepat bagi hina dan AS untuk hidup berdampingan di era baru," kata Wang Yi.

Wang Yi mengatakan bahwa kepemimpinan Partai Komunis Cina adalah pilihan rakyat Cina.

Cina, ungkap Wang Yi, tidak berniat melampaui atau menggantikan siapa pun, tetapi harus mempertahankan haknya yang sah untuk pembangunan.

"Mengenai Taiwan, telah menjadi bagian dari wilayah Cina sejak zaman dahulu, dan kami tidak akan pernah membiarkan Taiwan dipisahkan dari Cina. AS telah membuat komitmen serius untuk mematuhi kebijakan 'Satu Cina' dalam tiga komunike bersama dan tidak boleh mengingkarinya," ujar Wang Wi.

Dalam keterangan tertulis tersebut, Menlu Marco Rubio mengatakan AS dan Cina adalah dua negara besar.

"Hubungan AS-Cina adalah hubungan bilateral terpenting di abad ke-21 dan akan menentukan masa depan dunia," ungkap Menlu Rubio.

AS, menurut Rubio, berharap untuk berkomunikasi secara terbuka dengan Cina, menyelesaikan perbedaan, mengelola hubungan bilateral dengan cara yang matang dan bijaksana, dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan global dan menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia.

"AS tidak mendukung 'kemerdekaan Taiwan' dan berharap agar masalah Taiwan dapat diselesaikan secara damai dengan cara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak di Selat Taiwan," kata Rubio.

Menanggapi hal tersebut, Wang Yi mengatakan bahwa negara-negara besar harus bertindak sesuai dengan status mereka, memikul tanggung jawab internasional, menjaga perdamaian dunia dan membantu negara-negara mewujudkan pembangunan bersama.

"Saya berharap Anda akan bertindak sesuai dengan hal tersebut dan memainkan peran yang konstruktif untuk masa depan rakyat Cina dan AS serta untuk perdamaian dan stabilitas dunia," ungkap Wang Yi.

Sementara dari laman Kementerian Luar Negeri AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Tammy Bruce mengatakan pembicaraan Menlu Rubio dan Menlu Wang Yi terkait hubungan AS-Cina yang memajukan kepentingan AS dan mengutamakan rakyat Amerika.

"Menteri Rubio menekankan komitmen AS kepada sekutu-sekutu kami di kawasan tersebut dan kekhawatiran serius atas tindakan koersif Cina terhadap Taiwan dan di Laut Cina Selatan," kata Tammy.

Rubio juga membahas isu-isu lain yang penting secara bilateral, regional, dan global dengan Wang Yi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus