Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
THAILAND
Pentolan Kaus Merah Dibebaskan
SETELAH digempur dengan demonstrasi tak henti, tujuh pemimpin kelompok Kaus Merah akhirnya dibebaskan dengan jaminan. Ketujuh aktivis tersebut telah ditahan selama sembilan bulan karena tuduhan tindak terorisme. Menurut hakim, ada bukti baru yang memungkinkan para terdakwa tersebut bebas sementara. ”Dengan syarat mereka tidak mengundang kekerasan ataupun kerusuhan.”
Ketujuh orang tersebut mendominasi panggung demonstrasi gerakan Kaus Merah yang mendukung bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra di Bangkok selama April hingga Mei tahun lalu. Setelah militer bertindak keras membubarkan unjuk rasa, 91 tewas dan beberapa ratus demonstran ditahan.
Salah satu pemimpin Kaus Merah, Thida Thawornseth, menyebut keputusan pengadilan tersebut sebagai fajar baru sebuah keadilan. Meski demikian, mereka tak menghentikan rencana aksi demonstrasi yang akan digelar pada 12 Maret mendatang. Mereka menuntut pembebasan sekitar 100 aktivis yang masih di balik jeruji besi.
MESIR
Aset Mubarak Dibekukan
KEJAKSAAN Mesir membekukan aset dalam negeri milik mantan presiden Husni Mubarak dan keluarganya, Senin pekan lalu. Kejaksaan Mesir juga sudah berkoordinasi dengan menteri luar negeri untuk menghubungi beberapa negara tempat Mubarak memiliki aset.
”Pembekuan juga diajukan terhadap aset dua anak lelaki dan dua menantu perempuannya,” ujar salah satu sumber yang tidak mau menyebut namanya. Spekulasi soal harta Mubarak hingga saat ini masih berkembang. Diperkirakan, jumlah aset Mubarak yang tersebar mulai US$ 1 juta hingga US$ 70 juta.
Pengumuman pembekuan ini berasal dari Perdana Menteri Inggris David Cameron, ketika tiba di Mesir untuk bertemu dengan salah seorang pejabat tinggi. Pertemuan ini merupakan kunjungan diplomatik pertama yang dilakukan setelah Mubarak jatuh.
ISRAEL
Cemaskan Kapal Iran
ISRAEL bak kebakaran jenggot ketika mengetahui dua kapal angkatan laut Iran melewati Terusan Suez menuju Suriah. Ini kejadian pertama dalam 30 tahun. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam tindakan Iran tersebut sebagai permainan kekuasaan Iran.
”Hari ini kita menyaksikan ketidakstabilan kawasan di tempat kita tinggal dan di tempat Iran mencoba mengambil keuntungan dengan memperluas pengaruhnya dengan mengarahkan dua kapal perang untuk menyeberangi Terusan Suez,” katanya.
Menurut seorang pejabat di kantor administrator Terusan Suez, kedua kapal perang Iran itu memasuki terusan pada Selasa sekitar pukul 05.45. Kapal-kapal tersebut baru akan lewat kembali pada 3 Maret mendatang. Menurut kantor berita Mesir MENA, kedua kapal tersebut melapor tak membawa senjata atau nuklir dan bahan kimia.
CINA
Revolusi Melati Diberangus
KELOMPOK prodemokrasi Cina tak henti menyeru digelarnya aksi protes di berbagai kota di Cina, yang disebut sebagai Revolusi Melati, di media Internet. ”Hak rakyat Cina adalah sesuatu yang harus diperjuangkan oleh rakyat sendiri…. Marilah bergabung dalam aksi damai untuk mendesak pemerintah agar menghargai hak-hak dasar rakyat,” demikian dinyatakan dalam surat terbuka di situs Boxun, tempat kelompok prodemokrasi Cina menorehkan komentarnya.
Pekan sebelumnya, aparat keamanan Cina telah menggagalkan rencana aksi protes warga yang diserukan untuk digelar di 13 kota di Cina. Sebelumnya polisi sudah bergerak menangkapi orang yang diduga berada di belakang kampanye tersebut. Setidaknya 100 aktivis ditangkap dan diperiksa. Facebook, Twitter, dan jejaring sosial lain di Internet ditutup.
Tindakan pencegahan tersebut merupakan instruksi Presiden Hu Jintao, yang meminta kader partai meningkatkan kontrol sosial, termasuk kontrol terhadap komunitas virtual di Internet. Meski demikian, seruan untuk aksi tetap dikumandangkan, mengajak warga menggelar aksi setiap akhir pekan.
AMERIKA
Empat Warga Ditembak Perompak
BAJAK laut Somalia menembak mati empat warga Amerika Serikat yang sebelumnya disandera selama beberapa hari, Selasa pekan lalu. Empat warga Amerika yang menjadi korban adalah Jean dan Scott Adam dari California, serta Phyllis Macay dan Bob Riggle dari Seattle.
Keempatnya adalah turis yang sedang berlayar di perairan Teluk Aden, Samudra Hindia, dengan menggunakan kapal pesiar pribadi. Pembunuhan terhadap keempatnya merupakan peristiwa paling mematikan yang melibatkan warga negara Amerika selama beberapa tahun ini.
Militer Amerika mengatakan, para perompak menembak para sandera sebelum pasukan Amerika berhasil naik ke kapal. Sementara itu, dua perompak langsung ditembak di tempat dan 15 lainnya langsung diamankan.
”Saya menyampaikan rasa sedih dan kecewa yang sedalam-dalamnya atas terbunuhnya empat warga Amerika,” ujar Menteri Luar Negeri Hilary Rodham Clinton, Selasa pekan lalu. Clinton menyebut pembunuhan empat warga ini sebagai tindakan yang tidak dapat dimaafkan dan memerlukan kerja sama internasional untuk membasminya.
KAMBOJA
Indonesia Mediasi Sengketa Perbatasan
THAILAND dan Kamboja sepakat menerima Indonesia, yang saat ini menjadi ketua ASEAN, untuk menjadi mediator dalam konflik perbatasan mereka. Mereka juga sepakat menerima tim peninjau Indonesia untuk mengawasi gencatan senjata di kawasan perbatasan kedua negara, tepatnya di sekitar Kuil Preah Vihear. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan di Jakarta pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan tim akan terdiri atas orang sipil dan militer. ”Ini tim pemantau, bukan penjaga perdamaian. Tim tak akan dipersenjatai,” kata Marty. Adapun perundingannya akan digelar di Jakarta.
Beberapa waktu lalu, pasukan kedua negara baku serang di perbatasan. Setidaknya delapan orang tewas dalam insiden di dekat Kuil Preah Vihear. Dalam pengadilan internasional pada 1962, kuil tersebut diputuskan masuk wilayah Kamboja. Tetapi rakyat Thailand tak menerimanya.
Purwani Diyah Prabandari, Cheta Nilawaty (BBC, Al-Arabiya, The Nation, Guardian.co.uk, AP, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo