Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sehari menjelang perayaan imlek, kepadatan lalu lintas di Cina mencapai puncaknya pada Jumat, 9 Februari 2024. Para pelancong memenuhi kereta dan pesawat yang akan membawa mereka ke kampung halaman, berkumpul bersama anggota keluarga yang secara tradisi mempersiapkan makan malam bersama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beijing telah menambah kapasitas armada untuk memperlancar transportasi dan setelah cuaca buruk mengamcam perjalanan jutaan warga Cina yang ingin mudik Imlek atau tahun baru. Perayaan Imlek di Cina ditandai dengan libur panjang selama delapan hari, yang pada tahun ini libur dimulai pada Sabtu, 10 Februari 2024. Namun banyak pelacong yang memilih mudik lebih awal. Imlek 2024, juga menandai aturan pembatasan Covid-19 sudah sepenuhnya dicabut setelah tiga tahun berturut-turut diberlakukan.
Menurut Global Times, armada kereta sudah ditambahkan untuk mengakomodir sekitar 1.873 penumpang kereta per harinya melakukan perjalanan. Aktivitas kereta di Cina sempat meningkat setelah salju dan hujan lebat membekukan layanan kereta pada awal pekan ini hingga membuat beberapa penumpang tak bisa keluar kereta sampai berjam-jam karena listrik padam.
Beberapa provinsi bergegas meningkatkan langkah-langkah tanggap darurat untuk menyingkirkan salju yang bisa menghambat lalu-lintas di jalan raya dan membuat penumpang tak bisa keluar mobil. Otoritas bekerja keras membersihkan es dari saluran listrik, rel kereta dan landasan pacu di bandara-bandara.
Imlek di Cina telah menjadi periode migrasi paling sibuk di dunia, di mana 13.1 juta penumpang pada Rabu, 7 Februari 2024, naik kereta. Angka itu adalah yang tertinggi pertama kali selama liburan tahun baru Cina atau yang dikenal perode Chunyun. Global Times menuliskan per hari penumpang yang hendak mudik bisa lebih dari 13 juta orang.
Di Shanghai pada Jumat, 9 Februari 2024, stasiun kereta di sejumlah kota metropolitan di penjuru Cina diperkirakan menerima lebih dari 475 ribu penumpang. Angka itu naik lebih dari 61.7 persen dibanding periode yang sama pada 2019. Shanghai railway network diperkirakan akan mengirimkan 7.170.900 penumpang atau lebih tinggi jumlahnya dibanding periode yang sama 2019.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Antony Blinken: Serangan 7 Oktober Tak Bisa Jadi Pembenaran untuk Rendahkan Orang Lain
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini