Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus orca bernama Tahlequah masih berduka dengan membawa jenazah anak perempuannya yang tewas akibat malnutrisi ke manapun pergi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahlequah ditemukan pertama kali bersama jenazah anak perempuannya di dekat kepulauan Vancouver pada 24 Juli 2018, seperti dikutip dari Asia One, Jumat, 10 Agustus 2018.
Baca: Lincahnya Paus Orca Memburu Mangsa di Laut Meksiko
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus berusia 20 tahun ini melahirkan anak perempuan di perairan terpencil dekat Puget Sound, Washtington pada 24 Juli dan hanya bertahan hidup sekitar 30 menit.
Kematian anaknya belum mampu membuat paus ini menerima kenyataan, sehingga masih terus membawa jenazah anaknya.
Anak perempuan Tahlequah menderita malnutrisi karena diduga kuat sumber makanan utama, salmon Chinook tidak cukup tersedia. Selain itu, perairan tempat paus itu hidup telah tercemar.
Baca: Paus Orca Muncul Lagi di Perairan Gorontalo
Seorang netizen di akun Facebook NOAA Fisheries West Coast mengatakan, anak laki-laki Tahlequah, J47 Jotch telah membawakan makanan untuk adiknya yang hidupnya singkat. Orcas (paus jenis pembunuh seperti Tahlequah) dikenal baik membagikan makanan kepada sesamanya.
Para pengamat di media sosla dan peneliti paus menyebut apa yang dilakukan Tahlequah membawa jenazah anak perempuannya sebagai tur duka.
Paus orca ini merupakan bagian dari populasi warga Selatan yang menurut NOAA Fisheries kini terancam punah. Menurut National Geographic, paus perempuan melahirkan setiap tiga hingga 10 tahun. Masa kehamilan paus adalah 17 bulan.
ASIA ONE | FB NOAA FISHERIES WEST COAST