Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Français Indonésie (IFI) akan menghelat Semaine de la Francophonie atau Pekan Frankofoni 2025 pada 17-22 Maret mendatang dengan tema "Prenez la parole!” atau "Sampaikan Pendapatmu!".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara yang didukung oleh kedutaan besar negara-negara anggota Organisasi Internasional Frankofoni (OIF) itu digelar sebagai bentuk pengenalan kebudayaan negara-negara penutur bahasa Prancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Prancis, negara-negara berbahasa Prancis turut mendukung acara ini, antara lain Kanada, Belgia, dan Maroko. Setidaknya ada sekitar 93 negara yang tergabung dalam keanggotaan OIF. Organisasi itu didirikan sejak tahun 1970 untuk mempromosikan keanekaragaman budaya dan bahasa, serta nilai-nilai perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia.
IFI bersama Alliance française (AF) menggelar Pekan Frankofoni di berbagai kota, yakni dari Medan, Makassar, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Bali, dan Surabaya. Peserta dapat melihat rincian kegiatan di www.ifi-id.com/frankofoni-di-indonesia/.
Selain memperkenalkan bahasa dan budaya Prancis, acara tersebut menawarkan ruang belajar, berkreasi, dan bertukar pikiran mengenai segala hal tentang frankofoni. Kegiatan yang bisa peserta ikuti antara lain seni pertunjukan, sinema, musik, gastronomi, sains, debat, hingga diskusi seputar dunia akademik.
Adapun Hari Bahasa Prancis Internasional dirayakan setiap 20 Maret. Kini, bahasa Prancis menjadi bahasa kelima yang paling banyak dituturkan di seluruh dunia sekaligus bahasa internasional yang digunakan secara formal setelah bahasa Inggris.
Berdasarkan catatan IFI, terdapat lebih dari 700 juta penutur bahasa Prancis di seluruh dunia. Selain itu, bahasa Prancis menjadi bahasa keempat yang paling banyak digunakan di Internet dan bahasa kedua yang paling banyak dipelajari di dunia dengan 144 juta pelajar.
Di Indonesia, jurusan sastra Prancis tersedia di lima belas universitas. Selain itu, sebanyak 500 sekolah menengah yang mengajarkan bahasa Prancis dengan lebih dari 60.000 pelajar muda setiap tahunnya.