Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pemerintah Prancis Mengutuk Kekerasan Pendukung Marseille yang 'Menjijikkan'

Sembilan pendukung Marseille telah ditangkap setelah bus tim tamu Olympique Lyonnais diserang dan pelatih mereka terluka.

30 Oktober 2023 | 19.53 WIB

Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri Prancis, Gerald Darmanin meninggalkan rapat kabinet mingguan di Istana Elysee di Paris, Prancis, 18 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier
Perbesar
Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri Prancis, Gerald Darmanin meninggalkan rapat kabinet mingguan di Istana Elysee di Paris, Prancis, 18 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis pada Senin, 30 Oktober 2023, mengutuk kekerasan akhir pekan yang "menjijikkan" di sekitar stadion sepak bola Olympique de Marseille dan mengatakan sembilan orang telah ditangkap setelah bus tim tamu Olympique Lyonnais diserang dan pelatih Italia mereka terluka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pertandingan Ligue 1 Minggu antara rival berat Prancis tenggara, yang memiliki sejarah kekerasan dari penggemar, dibatalkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelatih Lyon Fabio Grosso berlumuran darah dan linglung setelah wajah dan kulit kepalanya terkena pecahan kaca ketika batu dilemparkan ke arah bus, menurut laporan klub dan media.

“Kami telah melihat hampir semua hal yang tidak ingin Anda lihat,” kata Menteri Olahraga Amelie Oudea-Castera kepada France 2 TV, seraya menambahkan bahwa para penggemar juga meneriakkan hinaan homofobik dan rasis di Stade Velodrome Marseille.

”Itu menyedihkan, menjijikkan, menjijikkan."

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan sejauh ini sembilan orang telah ditahan. “Saya berharap hukuman penjara seberat-beratnya akan dijatuhkan kepada para penggemar yang merusak pesta untuk semua orang,” tambahnya di BFM TV.

Potensi sanksi terhadap klub akan bergantung pada otoritas sepak bola, katanya. Darmanin membantah pihak berwenang telah gagal mempersiapkan diri menghadapi risiko tersebut, dan mengatakan bahwa ada 500 petugas polisi yang hadir.

REUTERS



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus