Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta. Denda ini dijatuhkan karena Google gagal menghapus apa yang dianggap Rusia sebagai informasi palsu tentang perang di Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Google belum memberikan komentar segera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rusia telah berselisih dengan perusahaan teknologi asing terkait konten, sensor, data, dan representasi lokal dalam perselisihan yang semakin meningkat setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
"Pengadilan Kota Moskow membiarkan keputusan Pengadilan Distrik Tagansky... tidak berubah, dan banding penggugat ditolak," kata layanan pers pengadilan Moskow di Telegram pada Rabu 10 April 2024.
Kantor berita Rusia sebelumnya melaporkan bahwa denda tersebut juga dikenakan karena kegagalan Google dalam menghapus konten ekstremis dan mendistribusikan apa yang disebut Rusia sebagai propaganda LGBT.
YouTube milik Alphabet telah menjadi sasaran kemarahan negara Rusia, namun tidak seperti Twitter dan Facebook dan Instagram milik Meta Platform, YouTube tidak diblokir.
Denda tersebut, yang diumumkan pada akhir Desember, dihitung sebagai bagian dari omset tahunan Google di Rusia. Perusahaan tersebut dikenakan denda berbasis omset serupa sebesar 7,2 miliar rubel pada akhir 2021 dan 21,1 miliar rubel pada Agustus 2022.
Dalam kedua kasus tersebut, pengajuan banding mereka ditolak.
Pilihan Editor: Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?
REUTERS