Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PARA menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Luksemburg pada Senin, 14 April 2025. Mereka membahas berbagai isu termasuk situasi di Ukraina dan Gaza mengenai gencatan senjata dan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia.
Para menteri membahas perang Ukraina, situasi di Timur Tengah termasuk Suriah, hubungan Uni Eropa-Afrika, isu-isu di Balkan Barat dan hubungan Azerbaijan-Armenia dalam pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri. “Saya pikir kita harus memberikan tekanan maksimal terhadap Rusia untuk benar-benar mengakhiri perang ini, karena dibutuhkan dua pihak untuk menginginkan perdamaian,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dalam laporan Anadolu yang dikutip Antara.
Mendesak Rusia
Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel Barrot mengatakan Rusia tidak punya niat untuk menyetujui gencatan senjata. “Saya meminta Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia untuk mencekik ekonominya dan mencegahnya dari mengobarkan upaya perang,” ucapnya.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menyatakan bahwa ia terkejut oleh serangan Rusia baru-baru ini di wilayah Suma, Ukraina. "Saya berharap Presiden Trump, pemerintah Amerika Serikat melihat bahwa pemimpin Rusia mengejek niat baik mereka. Saya berharap keputusan yang tepat diambil," katanya.
Situasi di Gaza
Balkan Barat
Dikutip dari situs web Consilium: Council, European Union dewan bertukar pandangan mengenai hubungan Uni Eropa dengan mitra-mitra di kawasan Balkan Barat. Fokus mereka meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan dalam menghadapi tantangan politik. Soal lainnya mendorong stabilitas dan keamanan regional.
Diskusi antara 27 negara anggota Uni Eropa ini berlangsung setelah makan malam informal dengan para Menteri Luar Negeri negara-negara Balkan Barat yang diadakan sehari sebelum pertemuan. Perwakilan Tinggi menjelaskan bahwa stabilitas dan keamanan kawasan tersebut sangat penting bagi Uni Eropa. Dewan juga mengadakan diskusi mengenai situasi di Bosnia-Herzegovina dan Serbia, serta menegaskan kembali perlunya normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo.
Pilihan Editor: Uni Eropa Puji Trump karena Tunda Tarif Impor AS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini