Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pertemuan Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa. Apa Saja yang Dibahas?

Pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa membicarakan tentang Rusia-Ukraina hingga situasi di Gaza

15 April 2025 | 17.35 WIB

Bendera Uni Eropa. Shutterstock
Perbesar
Bendera Uni Eropa. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PARA menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Luksemburg pada Senin, 14 April 2025. Mereka membahas berbagai isu termasuk situasi di Ukraina dan Gaza mengenai gencatan senjata dan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia.

Para menteri membahas perang Ukraina, situasi di Timur Tengah termasuk Suriah, hubungan Uni Eropa-Afrika, isu-isu di Balkan Barat dan hubungan Azerbaijan-Armenia dalam pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri. “Saya pikir kita harus memberikan tekanan maksimal terhadap Rusia untuk benar-benar mengakhiri perang ini, karena dibutuhkan dua pihak untuk menginginkan perdamaian,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dalam laporan Anadolu yang dikutip Antara.

Mendesak Rusia

Menteri Luar Negeri Prancis Jean Noel Barrot mengatakan Rusia tidak punya niat untuk menyetujui gencatan senjata. “Saya meminta Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia untuk mencekik ekonominya dan mencegahnya dari mengobarkan upaya perang,” ucapnya.

Barrot mengatakan bahwa Amerika Serikat juga dapat memaksa Rusia untuk duduk di meja perundingan. Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen memperingatkan bahwa Rusia tampak mengabaikan proses perdamaian. "Kita perlu meningkatkan sanksi dan itulah yang sedang kita kerjakan dalam paket ke-17," kata Valtonen.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menyatakan bahwa ia terkejut oleh serangan Rusia baru-baru ini di wilayah Suma, Ukraina. "Saya berharap Presiden Trump, pemerintah Amerika Serikat melihat bahwa pemimpin Rusia mengejek niat baik mereka. Saya berharap keputusan yang tepat diambil," katanya.

Situasi di Gaza

Para menteri tersebut juga membahas situasi di Gaza. Mereka mendesak kedua pihak kembali ke gencatan senjata dan pemberian akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan.
Komisaris Eropa untuk kesetaraan, kesiapsiagaan, dan manajemen krisis, Hadja Lahbib, mendesak agar gencatan senjata diperbarui dan bantuan dapat diakses di Gaza. “Akses diblokir sepenuhnya oleh Israel. Makanan hampir habis sementara gudang-gudang di luar Gaza penuh dengan makanan yang disimpan di sana karena kami tidak bisa masuk,” kata Lahbib.
Ia menyoroti kecenderungan makin banyak korban. “Tidak ada staf internasional UNRWA yang tersisa di Gaza dan Tepi Barat. Jumlah kematian dapat meningkat, bahkan dapat meningkat tanpa bantuan penting masuk ke Gaza dalam waktu dekat,” katanya.

Balkan Barat

Dikutip dari situs web Consilium: Council, European Union dewan bertukar pandangan mengenai hubungan Uni Eropa dengan mitra-mitra di kawasan Balkan Barat. Fokus mereka meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan dalam menghadapi tantangan politik. Soal lainnya mendorong stabilitas dan keamanan regional.

Diskusi antara 27 negara anggota Uni Eropa ini berlangsung setelah makan malam informal dengan para Menteri Luar Negeri negara-negara Balkan Barat yang diadakan sehari sebelum pertemuan. Perwakilan Tinggi menjelaskan bahwa stabilitas dan keamanan kawasan tersebut sangat penting bagi Uni Eropa. Dewan juga mengadakan diskusi mengenai situasi di Bosnia-Herzegovina dan Serbia, serta menegaskan kembali perlunya normalisasi hubungan antara Serbia dan Kosovo.

Pilihan Editor: Uni Eropa Puji Trump karena Tunda Tarif Impor AS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus