Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Kepolisian Jerman membubarkan sebuah kebaktian gereja yang dihadiri 150 jemaat di Kota Herford, negara bagian Rhine-Westphalia, pada Sabtu malam waktu setempat. Alasannya acara ini melanggar pembatasan virus corona karena ratusan orang berkumpul di satu tempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di masa pembatasan sosial, Jerman mengatur acara yang berlangsung di dalam ruangan hanya boleh paling banyak 20 orang dan wajib menjaga jarak serta menjaga kebersihan.
Menurut polisi, sebagian besar pengunjung gereja di Herford itu, termasuk anak-anak, tidak memakai masker wajah, tidak menjaga jarak satu sama lain, dan terkadang bernyanyi.
Mengutip dari Deutsche Welle, Senin, 4 Januari 2020, menyanyi bersama di dalam ruangan dilarang keras karena bukti yang menunjukkan hal itu menghasilkan aerosol dan bisa membantu menularkan Covid-19. Beberapa acara paduan suara di Eropa telah diidentifikasi sebagai klaster penyebaran virus corona.
Penguncian ketat Jerman selama periode Desember membuat banyak perayaan agama Kristen yang populer dinikmati di seluruh negeri dibatalkan, seperti pasar Natal, ritual Adven, dan adegan kelahiran Yesus.
Insiden serupa terjadi di sebuah gereja Pantekosta di kota barat Essen beberapa hari sebelum Natal. Saat itu polisi membubarkan sebuah kebaktian dan mengeluarkan hampir 60 pemberitahuan untuk pelanggaran kuncian.
DW
https://m.dw.com/en/coronavirus-german-police-raid-church-service-with-over-100-maskless-worshippers/a-56119653