Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel selama perang lebih dari setahun telah meluluhlantakkan bangunan-bangunan di Jalur Gaza, termasuk hampir 1000 masjid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengatakan 815 tempat ibadah umat Islam hancur total dan 151 lainnya rusak sebagian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian tersebut mengatakan bahwa 19 pemakaman dan tiga gereja juga dihancurkan dalam perang genosida Israel di Gaza pada 2024.
Termasuk di antara yang dihancurkan adalah Masjid Agung Omari, salah satu masjid paling penting dan kuno dalam sejarah Palestina, dan Gereja Santo Porphyrius, yang dianggap sebagai gereja tertua ketiga di dunia.
Selain itu, Israel juga menghancurkan pemakaman Romawi berusia 2.000 tahun di Gaza utara yang baru saja digali dua tahun sebelumnya, dan Museum Rafah, sebuah tempat di Gaza selatan yang didedikasikan untuk mengajarkan warisan sejarah yang panjang dan berlapis-lapis di wilayah tersebut - hingga akhirnya dihancurkan oleh serangan udara di awal perang.
Di Tepi Barat yang diduduki, kementerian mencatat 256 penyusupan pemukim ke dalam Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki tahun lalu.
Menurut kementerian tersebut, sekitar 2.567 pemukim ilegal memaksa masuk ke dalam kompleks masjid untuk merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah, yang dirayakan selama sepekan, mulai 25 Desember hingga 2 Januari.
Serbuan ke Masjid Al Aqsa itu dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Israel yang ekstremis, Itamar Ben-Gvir, The New Arab melaporkan.
Pada hari raya Yahudi, Hanukkah, politisi sayap kanan yang pro-pemukim, yang terkenal karena menghasut kekerasan terhadap warga Palestina, menyatakan bahwa kunjungannya adalah 'doa untuk keselamatan tentara' dan 'kemenangan dalam perang' di Gaza.
Dia juga mengunggah foto dirinya di platform media sosial X dengan latar belakang masjid. Menteri Israel ini, yang memimpin partai ekstremis Jewish Power, telah lama mengatakan bahwa ibadah Yahudi harus diizinkan di Al Aqsa, yang merupakan pelanggaran terhadap perjanjian status quo yang telah berlangsung lama.
Berdasarkan perjanjian tersebut, ibadah di Al Aqsa hanya diperuntukkan bagi umat Islam, sementara umat beragama lain dapat masuk sebagai pengunjung.
Perang terakhir di Gaza bukanlah yang pertama kalinya Israel menargetkan situs-situs warisan. Puluhan situs, termasuk Masjid Agung Omari yang kini telah dilenyapkan, mengalami kerusakan pada tahun 2014.
Sebuah laporan dari UNESCO, badan PBB yang menetapkan dan melindungi situs-situs Warisan Dunia, menyebutkan bahwa akan ada lebih banyak lagi penghancuran situs-situs budaya dan bersejarah di Gaza pada 2021.
Ketegangan telah meningkat di seluruh wilayah Palestina yang diduduki akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikan di Gaza.