Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Politisi India Penghina Nabi Muhammad Segera Diperiksa Polisi

Politisi India Nupur Sharma yang dituduh sebagai penghina Nabi Muhammad akan diperiksa terkait pernyataannya.

17 Juni 2022 | 16.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Nupur Sharma merupakan seorang advokat dan salah satu pemimpin di Partai BJP. Ia lulusan hukum dari Delhi University. Pada 2011, ia mendapat gelar master di bidang hukum dari London School of Economics (LSE). Twitter/NupurSharmaBJP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Politisi penghina Nabi Muhammad Nupur Sharma dipanggil polisi. Dilansir dari India Today, Jumat, 17 Juni 2022, polisi Pydhonie Mumbai pada Kamis mendatangi Delhi untuk menyampaikan surat pemanggilan kepada elite Partai Bharatiya Janata atau BJP tersebut.

Nupur Sharma, politisi partai yang berhaluan Hindu-Nasionalis itu segera menjalani proses hukum akibat pernyataan yang menghina tentang Nabi Muhammad. Ia dijadwalkan hadir di kantor polisi Pydhonie pada 25 Juni 2022, untuk memberikan keterangan atas pernyataan kontroversialnya itu.

Menurut sumber, panggilan untuk Nupur Sharma sebelumnya telah dikirimkan melalui emailnya. Kemarin tim kepolisian memberi salinan fisik surat pemanggilan kepada Sharma.

Polisi Mumbai telah mendaftarkan kasus terhadap juru bicara BJP itu berdasarkan pengaduan dari Akademi Raza. Sharma sendiri yang menjabat sebagai juru bicara BJP, saat ini sedang ditangguhkan.

Menteri Dalam Negeri negara bagian Maharashtra, Dilip Walse Patil, meminta polisi Delhi kooperatif dalam melaksanakan pemanggilan ke Nupur Sharma. 

Pernyataan Sharma yang dinilai menghina Nabi Muhammad awalnya muncul dalam debat TV dengan topik sengketa Masjid Gyanvapi pada akhir Mei. Pernyataan Sharma memicu kegemparan di kalangan Muslim di India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara mayoritas berpenduduk muslim, seperti Indonesia Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Malaysia, Pakistan, Iran dan Afghanistan. 

Mereka semua menuntut permintaan maaf dari pemerintah India. Kementerian Luar Negeri India sudah menegaskan bahwa komentar menyinggung yang tercetus, sama sekali tidak mencerminkan pandangan pemerintah. Instruksi juga telah dikeluarkan kepada beberapa anggota senior BJP agar lebih berhati-hati ketika berbicara tentang agama di ruang publik.

Melalui Twitter, Sharma sudah mencabut komentarnya. Tapi dia mengklaim bahwa pernyataan itu merupakan tanggapan atas penghinaan terhadap dewa Hindu. Seperti diwartakan Hindustan Times, sebagian besar laporan merujuk pada “penghinaan” kepada Nabi Muhammad dan istrinya. 
INDIA TODAY | HINDUSTAN TIMES 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus