Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kroasia Zoran Milanovic pada Jumat, 13 Oktober 2023, mengutarakan kemarahannya pada Israel setelah Negara Bintang Daud tersebut meminta Kementerian Luar Negeri Kroasia agar mengibarkan bendera Israel. Milanovic menyebut permintaan Israel itu ‘idiot’ dan tidak pantas. Milanovic juga berpandangan serangan yang dilakukan Hamas bukan berarti membenarkan Israel punya hak mengebom warga sipil sebagai aksi balas dendam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya rasa itu adalah sebuah tindakan idiot bagi seluruh simpatisan Israel, di mana mereka sayangnya menghabiskan waktu sekitar 15 menit, setelah serangkaian horror dan pembantaian oleh Hamas. Saya mengutuk pembunuhan yang dilakukan Hamas dan telah mengutarakan kehororan serta rasa jijik, namun cara untuk membela diri itu tidak dengan membalas dendam dan membunuhi warga sipil,” kata Presiden Milanovic.
Kelompok Hamas pada Sabtu, 7 Oktober 2023, melancarkan serangan mengejutkan dengan menyerang sejumlah pangkalan militer Israel dan wilayah yang diduduki Israel dekat Gaza. Menurut informasi terbaru dari West Yerusalem, serangan ini menewaskan lebih dari 1.300 warga negara Israel. Negeri Bintang Daud tersebut sudah mendeklarasikan perang terhadap kelompok Hamas dan menjatuhkan bom ke Gaza serta bersumpah akan membubarkan kelompok Hamas.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut setidaknya 1.900 warga negara Palestina yang ada di Gaza tewas terbunuh dalam seminggu terakhir. Dari jumlah itu, 614 anak-anak dan 370 perempuan. Sedangkan korban luka-luka berjumlah 7.696 orang.
Milanovic adalah politikus Kroasia beralian sosial demokrat, yang sering silang pendapat dengan kabinet Kroasia yang dipimpin nasionalis HDZ. Milanovic keberatan Kementerian Luar Negeri Kroasia diminta Israel mengibarkan bendera Bintang Daud.
“Bendera selain Kroasia, itu tidak boleh. Kecuali, dalam keadaan yang diatur secara ketat,” kata Presiden Milanovic. Dia menambahkan kalau dia mungkin akan menurunkan sedikit bendera NATO dan Uni Eropa di kantor Kepresidenan Kroasia hanya untuk memperlihatkan bendera Kroasia satu tingkat lebih tinggi di atas dua bendera tersebut. Kroasia bergabung dengan NATO pada 2009 dan masuk Uni Eropa pada 2013.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Seputar Proklamasi Kemerdekaan: Begini Sidang-sidang PPKI