Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terkait dengan upaya-upaya pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, putranya, Hunter Biden, bersedia bersaksi dalam sidang lanjutan yang digerakkan oleh Republikan di Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pengacaranya, Abbe Lowell, Hunter menyatakan kesiapannya untuk bersaksi baik dalam sidang publik maupun dalam sebuah deposisi jika Republikan mengeluarkan subpoena baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DPR yang dikuasai oleh Republikan telah mencoba mendesak Hunter untuk memberikan keterangan tertutup terkait dengan kegiatan bisnisnya sebagai bagian dari upaya-upaya pemakzulan terhadap Presiden Biden.
Dilansir dari Reuters, mereka menuduh bahwa keluarga Biden telah memperoleh keuntungan yang tidak pantas dari keputusan-keputusan kebijakan yang diambil oleh Presiden Biden saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden pada 2009-2017.
Meskipun telah ada upaya-upaya pemakzulan, baik Gedung Putih maupun Hunter Biden sendiri membantah segala tuduhan tersebut.
Salah satu langkah yang diambil oleh Hunter Biden adalah menolak untuk memberikan keterangan tertutup, dan sebaliknya menawarkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah sidang publik.
Pengacara Hunter menyatakan bahwa subpoena sebelumnya dianggap tidak sah karena dikeluarkan sebelum DPR melakukan pemungutan suara penuh yang mengotorisasi penyelidikan pemakzulan. Namun, ia menegaskan bahwa jika DPR mengeluarkan subpoena yang sah, Hunter akan mematuhi untuk memberikan keterangan dalam sebuah sidang atau deposisi.
Sidang lanjutan yang digelar di DPR tersebut juga menjadi perhatian publik karena Hunter Biden secara terbuka menegaskan bahwa penyelidikan tersebut merupakan upaya partisan yang tidak beralasan terhadap keluarganya.
Dalam keterangannya, Hunter menyatakan bahwa selama lebih dari setahun, komite-komite di DPR telah mengintainya dalam upaya politik partisan terhadap ayahnya, tanpa memiliki bukti yang cukup untuk mendukung konspirasi-konspirasi yang dia anggap tidak beralasan.
"Para anggota Republikan ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara tentang kecanduan klien saya daripada mengajukan pertanyaan apa pun yang ada kaitannya dengan apa yang mereka sebut sebagai penyelidikan pemakzulan," kata Abbe Lowell.
Meskipun penyelidikan terhadap Biden dan keluarganya terus berlanjut, hingga saat ini belum ada bukti yang disajikan oleh pihak Republikan untuk mendukung klaim-klaim mereka.
Terlepas dari penyelidikan tersebut, Hunter Biden juga dihadapkan pada tantangan hukum lainnya, termasuk tuduhan terkait dengan penipuan pajak dan kepemilikan senjata api secara ilegal sebagai pengguna narkoba.
REUTERS
Pilihan editor: DPR AS Mulai Sidang Pertama Pemakzulan Presiden Joe Biden