Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Siapakah Jeffrey Goldberg, Jurnalis yang Masuk dalam Percakapan Pembantu Trump di Signal

Jeffrey Goldbert, jurnalis, secara tak sengaja diundang ke dalam grup obrolan di Signal yang berisi dari para pejabat tinggi Trump.

28 Maret 2025 | 09.00 WIB

Pemimpin redaksi The Atlantic Jeffrey Goldberg. theatlantic.com
Perbesar
Pemimpin redaksi The Atlantic Jeffrey Goldberg. theatlantic.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AMERIKA Serikat digegerkan oleh percakapan para pembantu Donald Trump yang bocor di aplikasi perpesanan Signal soal serangan AS ke Houthi. Percakapan itu bocor karena ada seorang jurnalis yang secara tak sengaja diundang ke dalam grup obrolan yang terdiri atas para pejabat tinggi AS, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jurnalis tersebut adalah Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi The Atlantic. Pemerintahan Trump berusaha untuk menahan dampak kehadiran Goldberg di sana dengan mengatakan tidak ada hal rahasia yang diungkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard dan Direktur CIA John Ratcliffe - yang keduanya berada dalam obrolan tersebut - bersaksi di hadapan Komite Intelijen Senat bahwa tidak ada materi rahasia yang dibagikan dalam obrolan grup di Signal, sebuah aplikasi pesan komersial terenkripsi, Reuters melaporkan.

Namun, para senator dari Partai Demokrat menyuarakan keraguan mereka, dengan mencatat bahwa jurnalis tersebut, Pemimpin Redaksi Atlantic Jeffrey Goldberg, melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengunggah rincian operasional tentang serangan yang tertunda terhadap kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman, "termasuk informasi tentang target, senjata yang akan digunakan AS, dan urutan serangan."

Para anggota komite mengatakan bahwa mereka merencanakan - dan Gabbard dan Ratcliffe menyetujui - audit atas percakapan tersebut. Pemimpin mayoritas Partai Republik di Senat, John Thune, mengatakan pada Selasa bahwa dia berharap Komite Angkatan Bersenjata Senat akan menyelidiki penggunaan Signal oleh para pejabat pemerintahan Trump.

Namun Trump menyuarakan dukungan untuk tim keamanan nasionalnya ketika ditanyai tentang insiden tersebut di sebuah acara di Gedung Putih pada hari Selasa dengan Michael Waltz, penasihat keamanan nasionalnya, yang secara tidak sengaja menambahkan Goldberg ke dalam diskusi Signal.

Waltz, dalam sebuah wawancara dengan "The Graham Angle" di Fox News, mengatakan, "Saya bertanggung jawab penuh" atas pelanggaran tersebut, karena dia telah membuat grup Signal, tetapi dia menekankan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan.

Waltz mengatakan bahwa situasi ini "memalukan" dan bahwa pemerintah akan "mencari tahu" apa yang salah. Dia mengatakan nomor Goldberg tidak tersimpan di ponselnya dan dia tidak tahu bagaimana jurnalis tersebut secara tidak sengaja ditambahkan ke dalam grup obrolan.

Siapakah Jeffrey Goldberg?

Goldberg adalah pemimpin redaksi The Atlantic. Majalah dan organisasi berita online ini telah melaporkan tentang politik, urusan luar negeri, bisnis, budaya, teknologi, dan banyak lagi sejak didirikan pada 1857, USA Today melaporkan.

Ia menempuh pendidikan di University of Pennsylvania, di mana ia pernah menjadi editor di koran kampus, The Daily Pennsylvanian. Goldberg memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter polisi untuk The Washington Post, yang akhirnya menulis lebih dari 15 cerita sampul untuk Majalah The New York Times, lalu menjadi koresponden Timur Tengah, dan kemudian menjadi koresponden Washington untuk The New Yorker.

Ia bergabung dengan The Atlantic pada 2007 sebagai koresponden nasional dan menjadi pemimpin redaksi pada tahun 2016. Dia juga menjadi moderator "Washington Week With The Atlantic," sebuah program TV primetime tentang acara-acara berita utama.

Goldberg mengatakan kepada The New York Times setelah diangkat sebagai editor, “Keajaiban The Atlantic adalah bahwa ini benar-benar merek abad ke-19 yang menembakkan semua piston di lingkungan media abad ke-21 yang sangat kejam."

Jurnalis Peraih Banyak Penghargaan

Laporan Goldberg telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk National Magazine Award, Daniel Pearl Award, Overseas Press Club Award, dan International Consortium of Investigative Journalists Prize.

Goldberg juga seorang penulis. Bukunya yang berjudul " Prisoners: A Story of Friendship and Terror," yang juga diterbitkan sebagai "Prisoners: A Muslim and Jew Across the Middle East Divide," terbit pada tahun 2006 dan dalam bentuk buku cetak pada tahun 2008.

Dalam sebuah artikel pada hari Senin, berjudul "The Trump Administration Accidentally Sent Me Its War Plans," Goldberg menguraikan pertukaran pesan tersebut dengan stempel waktu dan tangkapan layar, dengan tidak menyertakan informasi sensitif yang "bisa saja digunakan untuk menyakiti personel militer dan intelijen Amerika."

Goldberg diundang ke dalam obrolan tersebut oleh seorang pengguna dengan nama yang sama dengan Michael Waltz, penasihat keamanan nasional Trump. Goldberg mengatakan kepada sebuah podcast di The Atlantic bahwa ia telah melakukan kontak rutin dengan Waltz untuk "semua alasan jurnalistik yang jelas."

"Saya tidak menyangka ini bisa menjadi nyata," demikian judul artikel The Atlantic. "Kemudian bom-bom mulai berjatuhan."

Ketika tampil di CNN, Senin, Goldberg ditanya tentang apakah ada hal-hal yang dianggap sensitif yang tidak dimasukkannya ke dalam laporan. Ia menjawab bahwa apa yang menjadi kepentingan publik adalah mengetahui bahwa para pejabat tinggi "menjalankan rencana perang di aplikasi perpesanan."

Obrolan tersebut "tampaknya merupakan rantai pesan yang otentik, dan kami sedang meninjau bagaimana sebuah nomor yang tidak sengaja ditambahkan ke dalam rantai tersebut," ujar Brian Hughes, juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih.

Goldberg menulis di The Atlantic bahwa ia belum pernah melihat kebocoran seperti itu. Menurutnya, pejabat keamanan nasional menggunakan Signal untuk berkomunikasi bukanlah hal yang aneh. Tetapi aplikasi tersebut biasanya hanya digunakan untuk perencanaan rapat dan masalah logistik lain, bukan diskusi yang rinci dan sangat rahasia tentang aksi militer yang tertunda. “Dan, tentu saja, saya tidak pernah mendengar ada kejadian di mana seorang jurnalis diundang ke dalam diskusi semacam itu," kata Goldberg.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus