Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Sidang Pertama Parlemen, Oposisi Malaysia Walk Out

Sidang pertama parlemen Malaysia hasil pemiliu pada Senin, 16 Juli 2018, diwarnai aksi protes kelompok oposisi.

16 Juli 2018 | 14.02 WIB

Mahathir Mohamad, mengangkat tangannya saat merayakan keberhasilannya memenangkan pemilu Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Mei 2018. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan 115 kursi parlemen, melebihi ambang batas 112 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan. AP
Perbesar
Mahathir Mohamad, mengangkat tangannya saat merayakan keberhasilannya memenangkan pemilu Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Mei 2018. Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan 115 kursi parlemen, melebihi ambang batas 112 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pertama parlemen Malaysia hasil pemiliu pada Senin, 16 Juli 2018, diwarnai aksi protes kelompok oposisi. "Mereka walk out terkait dengan penunjukan ketua parlemen," tulis Channel News Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Aksi keluar ruang sidang itu dilakukan oleh oposisi saat mantan Hakim Pengadilan Banding, Mohamad Ariff Yusof, diambil sumpahnya sebagai Ketua Dewan Rakyat atau Parlemen pada Senin itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahathir Mohamad, menggelar konferensi pers usai usai dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 11 Mei 2018. Mahathir Mohamad berjaya setelah oposisi Pakatan Harapan yang dipimpinnya memenangkan pemilu dengan perolehan 112 kursi dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan. (AP Photo/Andy Wong)

Menurut laporan Channel News Asia, penunjukan Yusof itu sesuai dengan usulan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Mahatihir Mohamed bersidang pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Namun ketika Sekretaris Parlemen membacakan keputusan nominasi dan penunjukan Yusof, anggota parlemen dari Parti Islam SeMalaysia, PAS, untuk Kota Bahru, Takiyuddin Hassan, menginterupsi. Dia mempertanyakan legitimasi nominasi Mohamad Ariff Yusof.

Dia mengutip peraturan partlemen yang menyatakan, pihak sekretariat harus mendapatkan pemberitahuan secara tertulis atas nominasi dia 14 hari sebelum sidang dimulai. Namun peraturan tersebut tidak dilakukan.Gedung Parlemen Mayasia. (Wikipedia)

"Meskipun sekretariat Dewan Rakyat telah dibertahu secara lisan mengenai penunjukan Ketua Parlemen, Perdana Menteri juga telah mengirimkan surat kepada sekretariat Dewan Rakyat pada 2 Juli 2018. Tetapi kami memiliki bukti bahwa peraturan mengenai Dewan Rakyat harus diberitahu 14 hari sebelum sidang tidak diindahkan," katanya kepada wartawan.

Situasinya menjadi sedikit kisruh ketika banyak anggota parlemen dari kelompok oposisi keberatan atas pengumuman sekretariat. Namun proses pemilihan Ketua Parlemen tetap berlanjut. "Oposisi mencemoh Yusof saat dia diambil sumpah," The Star melaporkan.

Anggota parlemen dari oposisi Barisan Nasional dan PAS, selanjutnya, menyampaikan kritik dan walk out keluar gedung Parlemen sebagai bentuk protes.

Malaysia menggelar pemilihan umum pada Mei 2018. Dari hasil pesta demokrasi tersebut, Pakatan Harapan, sebuah koalisi yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad memenangkan pemilu dengan peroleh 112 kursi di parlemen. Sedangkan Barisan Nasional, partai berkuasa pimpinan Najib Razak mendapatkan 74 kursi, adapun PAS memperoleh 17 kursi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus