Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Soal Pembelot, Korsel Minta Adik Kim Jong Un Tak Libatkan Militer

Kementerian Unifikasi merespon ancaman Kim Yo Jong, adik dari Pemimpin Agung Korea Utara Kim Jong Un, soal pembelot Korut di Korea Selatan

14 Juni 2020 | 12.16 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk, bersama dengan adik perempuannya, Kim Yo Jong, di sebuah wilayah di utara ibukota, Pyongyang, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 2 Mei 2020. Kim Jong Un akhirnya muncul di depan publik, menyusul spekulasi kuat bahwa dirinya sakit keras atau bahkan meninggal. KCNA/via REUTERS
Perbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk, bersama dengan adik perempuannya, Kim Yo Jong, di sebuah wilayah di utara ibukota, Pyongyang, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 2 Mei 2020. Kim Jong Un akhirnya muncul di depan publik, menyusul spekulasi kuat bahwa dirinya sakit keras atau bahkan meninggal. KCNA/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Unifikasi merespon ancaman Kim Yo Jong, adik dari Pemimpin Agung Korea Utara Kim Jong Un, soal pembelot Korut di Korea Selatan. Dalam keterangan persnya, kementerian tersebut mengingatkan Kim Yo Jong untuk tetap menghormati kesepakatan militer yang diteken kakaknya.

"Korea Utara maupun Korea Selatan harus menghormati kesepakatan yang telah dicapai kedua belah pihak," ujar Kementerian Unifikasi sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Minggu, 14 Juni 2020.

Diberitakan sebelumnya, Korea Utara marah besar dengan aksi pembelotnya di Korea Selatan. Beberapa waktu terakhir, pembelot-pembelot tersebut rutin mengirimkan bantuan makanan dan selebaran propaganda ke warga di Korea Utara. Mereka mendorong warga Korea Utara untuk berani menentang rezim Kim Jong Un.

Kemarahan tersebut, salah satunya, disampaikan oleh adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong. Kim Yo Jong mengatakan, respon militer akan ia gunakan apabila Korea Selatan tak kunjung menyelesaikan masalah pembelot tersebut. Kim Yo Jong bahkan mengklaim Kim Jong Un sudah memberinya kuasa untuk mengendalikan Militer Korea Utara.

Selain itu, Kim Yo Jong juga mengancam tidak akan segan membatalkan kesepakatan militer antara Korea Selatan dan Korea Utara. Menurutnya pribadi, kesepakatan yang diteken Kim Jong Un tersebut tidak membawa manfaat apapun untuk Korea Utara.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menegaskan bahwa masalah pembelot tersebut akan mereka tangani. Oleh karenanya, menurut mereka, Korea Utara tidak perlu sampai mengakhiri kesepakatan militer yang diteken beberapa waktu lalu itu. 

"Pemerintah Korea Selatan menangani kasus terkini (soal pembelot) dengan serius," ujar pernyataan pers Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

ISTMAN MP | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus