Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suara dentuman keras di langit Riau ternyata berasal dari dentuman sonik atau sonic boom jet tempur F-16 yang sedang melakukan latihan. Sebelumnya masyarakat di Kampar, Riau, dikagetkan dengan suara dentuman keras pada Rabu, 15 Desember 2021, pukul 10.30 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Andi Kustoro, menjelaskan suara dentuman tersebut merupakan suara dentuman sonic atau sonic boom. Suara itu dikeluarkan oleh mesin pesawat tempur F-16 dalam rangka Functional Check Flight (FCF).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas apa itu sonic boom? Menurut situs web US Air Force, sonic boom adalah suara impulsif yang mirip dengan guntur.
Ini disebabkan oleh objek yang bergerak lebih cepat dari kecepatan suara, atau sekitar 1.207 kilometer per jam di atas permukaan laut. Sebuah pesawat terbang yang melintasi atmosfer secara terus menerus menghasilkan gelombang tekanan udara yang serupa dengan gelombang air yang disebabkan oleh haluan kapal. Ketika pesawat melebihi kecepatan suara, gelombang tekanan ini berkumpul dan membentuk gelombang kejut yang bergerak maju dari titik pelepasan.
"Gelombang kejut ini dikarenakan 'lompatan' cepat dari zona tekanan rendah/suhu rendah/aliran udara supersonik ke zona tekanan tinggi/suhu tinggi/kecepatan subsonik dan dirasakan oleh pancaindera manusia sebagai ledakan yang keras," menurut majalah The Aviationist.
NASA menggambarkan fenomena tersebut sebagai berikut: "Gelombang kejut membentuk semacam 'kerucut' molekul udara bertekanan, yang bergerak ke luar dan ke belakang ke segala arah dan memanjang sampai ke permukaan tanah. Saat kerucut ini menyebar melintasi lanskap di sepanjang jalur penerbangan, itu menciptakan sonic boom terus menerus di sepanjang lebar dasar kerucut. Pelepasan tekanan yang tajam, setelah penumpukan oleh gelombang kejut, terdengar sebagai sonic boom."
Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan bersama pesawat pembom B-52 dari 2nd Bomb Wing dari Barksdale Air Force Base, Louisiana, saat melaksanakan latihan bersama “Bomber Exercise” di atas Laut Sulawesi, 1 September 2021. Instagram
Rentang energi sonic boom, menurut US Air Force, terkonsentrasi pada rentang frekuensi 0,1-100 hertz yang jauh di bawah frekuensi pesawat subsonik, tembakan senjata api, dan sebagian besar suara bising industri. Durasi sonic boom singkat, yakni kurang dari satu detik (100 milidetik) untuk sebagian besar pesawat tempur, dan 500 milidetik untuk pesawat ulang-alik atau pesawat jet Concorde.
The Aviationist mengatakan dentuman sonik F-16 terdengar karena jet tempur itu berakselerasi dengan kecepatan Mach 1 atau 1.234 km/jam.
Area paparan dentuman sonik ke permukaan tanah kira-kira 1,6 km untuk setiap ketinggian 304 meter, menurut US Air Force. Contoh, sebuah pesawat terbang supersonik pada ketinggian 9.144 meter akan menciptakan dentuman sonik lateral sekitar 48,2 km.
Beberapa manuver, terbang diving, akselerasi atau berbelok, dapat menyebabkan fokus dentuman sonik. Manuver lain, seperti perlambatan dan terbang climbing, dapat mengurangi kekuatan kejut. Dalam beberapa kasus, kondisi cuaca dapat mendistorsi sonic boom.
Dentuman sonik terkuat yang pernah tercatat adalah 703 kg/m2 dan tidak menyebabkan cedera pada para peneliti yang terkena itu. Sonic boom itu dihasilkan oleh F-4 yang terbang tepat di atas kecepatan suara pada ketinggian 30 meter.
US AIR FORCE | THE AVIATIONIST