Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri peringatan 46 tahun revolusi Islam Iran sekaligus menyampaikan rasa syukur atas 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Iran. Hubungan persahabatan kedua negara telah tumbuh semakin kuat di semua bidang, terutama di sektor ekonomi, kesehatan, dan teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tonggak sejarah yang luar biasa ini melambangkan persahabatan dan kerja sama kedua negara yang abadi yang telah terjalin sepanjang sejarah," kata Sugiono pada Selasa, 4 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sugiono meyakinkan Indonesia akan terus bekerja sama erat dengan Iran, termasuk meningkatkan kerja sama multilateral demi keuntungan masyarakat di kedua negara dan untuk memberdayakan negara-negara di belahan bumi selatan.
Terkait dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Iran, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi turut menyinggung soal pertukaran budaya antara Indonesia dan Iran yang telah lama terjalin. Araghchi menyoroti kesamaan mendasar antara Iran dan Indonesia, yakni keyakinan yang kuat terhadap prinsip-prinsip mempertahankan kemerdekaan.
"Mengharapkan hak bangsa-bangsa untuk menentukan nasib sendiri dan berjuang untuk pembentukan perdamaian dan ketertiban internasional berdasarkan keadilan dan multilateralisme," ucap Araghchi lewat video yang ditayangkan.
Tahun ini, Indonesia dan Iran memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Sugiono dan Boroujerdi mengapresiasi berbagai capaian kerja sama yang telah ada dan mengharapkan kemajuan lebih lanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo dan Presiden Pezeshkian.
Selain kerja sama bilateral, Sugiono dan Boroujerdi juga menekankan urgensi persatuan negara-negara Islam dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Kedua negara memiliki prinsip yang sama terkait Palestina dan mendasarkan posisinya pada kemerdekaan penuh dan pembebasan Palestina.
Nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran mencapai US$257,2 juta pada 2022. Angka tersebut meningkat sebesar 23 persen dari 2021. Pada Juni 2024, Indonesia dan Iran menandatangani Preferential Trade Agreement (PTA). Kesepahaman ini memungkinkan kedua negara mengamankan atau meningkatkan akses pasarnya.
Kesepakatan lain yang dicapai dua negara mencakup bidang ilmu pengetahuan-teknologi, jaminan produk halal, pengembangan sektor energi, regulasi farmasi, biologi, obat tradisional dan bahan pangan olahan. Ada pula dokumen soal pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, promosi perdagangan, dan terakhir program pertukaran kebudayaan. Iran dan Indonesia juga menjajaki pembentukan kesepakatan business-to business, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), solusi investasi sektor migas, hingga terkait teknologi sinyal perkeretaapian dan kerja sama riset bersama alih teknologi dan assembly.
Pilihan editor: Iran Luncurkan Rudal Balistik Baru, Mampu Jangkau Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini