KE mana Konstantin Chernenko? Presiden Uni Soviet itu semula dikabarkan sedang menikmati liburan musim dingin, tapi tiba-tiba saja ada berita bahwa ia baru mengalami serangan jantung. Informasi ini pertama-tama dibisikkan pada Arthur Hartman, dubes Amerika Serikat di Moskow, awal Februari berselang. Mingguan Prancis Nouvel Observateur memuat berita penting itu seraya mengutip sumber lain yang menyebutkan, Chernenko menjalani operasi. Konon, operasi ini sukses, tapi kemampuan bicaranya tidak dapat dipulihkan. Itu artinya, dalam waktu tidak terlalu lama, Kremlin akan menyaksikan satu proses suksesi, yang diduga sudah dipersiapkan rapi. Agaknya proses itu sudah dimulai sejak 27 Desember lalu, tatkala Chernenko menghilang dari berbagai kesibukan resmi. Bahwa soal serangan jantung itu Dubes Hartman yang diberitahu lebih dulu pastilah erat kaitannya dengan rencana perundingan nuklir lanjutan di Jenewa,12 Maret mendatang. Soviet rupanya ingin AS jangan sampai meragukan kebijaksanaan Moskow. Kebijaksanaan konon dijamin tidak berubah, meski ada pergantian kepemimpinan di Kremlin. Setelah penggantian Brezhnev dan Andropov yang cukup lancar, sejak itu kuat dugaan sudah tercipta mekanisme baru dengan stabilitas tetap terjamin. Pokoknya, tidak akan terjadi krisis kepemimpinan. Mikhail Gorbachev sudah pula ditampilkan sebagai calon favorit pengganti Chernenko. Adapun kepenlimpinan Chernenko tidaklah istimewa. Setahun berkuasa ia tidak berusaha mengubah garis-garis kebijaksanaan yang sudah ditetapkan Andropov. Seorang cendekiawan di Moskow berkata, "Kami berdamai dengan Chernenko. Dia tidak menyumbangkan hal-hal baru, gerak kegiatan melambat, hasil di berbagai bidang ala kadarnya saja. Satu hal yang perlu dicatat juga ialah bagaimana Kremlin melakukan olah berita. Terlatih dengan penyakit Andropov yang berkepanjangan, kini Soviet tidak canggun lagi dalam mencari-cari alasan. Berita tentang Chernenko tidak pernah kering. Ia dicalonkan sebagai anggota Soviet Tertinggi. mengirimkan ucapan selamat atas terpilih nya kembali Presiden Hafez Assad sebagal ketua Partai Baath, juga menulis surat balasan kepada seorang siswa Kanada, Laurie Piraux. Terakhir kantor berita Uni Soviet Tas memberitakan sebuah buku kumpulan pida to Chernenko baru saja terbit di Paris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini