Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - NATO pada Kamis, 26 Desember 2024, meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh atas penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J28243. Musibah ini telah menewaskan 38 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berbelasungkawa dan mendoakan para korban, termasuk keluarga korban dari penerbangan Azerbaijan Airlines nomor penerbangan J28243. Kami juga mendoakan para korban luka-luka bisa segera sembuh. Kami meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh,” kata Juru bicara NATO Farah Dakhlallah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Ketua Senat Kazakhstan pada Kamis pagi, 26 Desember 2024, menjelaskan penyebab jatuhnya burung besi tersebut masih belum diketahui. “Azerbaijan, Russia dan Kazakhstan masih mencari informasi yang tersembunyi. Semua informasi yang terkumpul akan disampaikan ke publik,” kata Maulen.
Pesawat Azerbaijan Airlines dengan tipe Embraer jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan pada Rabu, 25 Desember 2024, menewaskan 38 orang. Sebanyak 28 orang selamat.
Pesawat ini terbang dari Ibu Kota Baku Azerbaijan menuju Grozny Ibu Kota Chechnya, Rusia. Azerbaijan Airlines menjelaskan pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Aktau, Kazakhstan, yang terletak di seberang laut Kaspia dari Azerbaijan dan Rusia.
Otoritas di Kazakhstan mengatakan sebuah komisi sudah dibentuk untuk menginvestigasi kecelakaan pesawat jatuh ini. Sejumlah ahli sudah diminta terbang ke TKP. Kazakhstan meyakinkan akan bekerja sama dengan Azerbaijan untuk menginvestigasi kasus ini.
Sedangkan badan pengawas penerbangan Rusia menjelaskan pilot memutuskan melakukan pendaratan darurat setelah mengalami sebuah serangan burung. Namun muncul pula simpang siur lain mengingiat Moskow belum lama ini mempertahankan diri dari serangan drone Ukraina.
Kyiv belum mengakui adanya serangan pada Desember ini ke Kota Grozny di Chechnya, yang menjadi tujuan penerbangan tersebut. Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan, meyakinkan berdasarkan informasi yang diterimanya, pesawat tersebut berubah arah karena cuaca buruk. Kendati demikian, ia mengakui penyebab kecelakaan itu belum diketahui dan harus diselidiki sepenuhnya. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Aliyev lewat telepon atas kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang menelan korban jiwa.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Taiwan Minta Indonesia Waspada soal Klaim Kedaulatan Cina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini