Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Tiba Di Korea Utara, Kim Jong Un Disambut Antusias Warga

Pertemuan Trump dan Kim Jong Un tak membuahkan kesepakatan apapun, namun warga Korea Utara menyambutnya dengan gembira.

5 Maret 2019 | 19.00 WIB

Kim Jong Un disambut antusias oleh masyarakat Korea Utara saat tiba di Pyongyang. Sumber: KCNA via Reuters/aljazeera.com
Perbesar
Kim Jong Un disambut antusias oleh masyarakat Korea Utara saat tiba di Pyongyang. Sumber: KCNA via Reuters/aljazeera.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba di Pyongyang setelah melakukan pertemuan kedua dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa, 5 Maret 2019. Kedatangan Kim disambut gembira oleh masyarakat Korea Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari rt.com, Kim tiba di stasiun kereta Pyongyang setelah 2,5 hari melakukan perjalanan darat dari Vietnam ke Korea Utara. Masyarakat berkumpul di stasiun kereta pemberhentian Kim. Mereka antusias melihat kedatangan Kim dan meneriakkan kata ‘hore-hore’ padahal pertemuan yang kedua dengan Trump tak membuahkan kesepakatan.    

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kim disambut pula oleh salam kehormatan militer yang dilakukan oleh tentara Angkatan Darat Korea Utara. Anak-anak memberikan buket bunga kepada Kim. Kantor berita KCNA melaporkan, sejumlah pejabat senior Korea Utara juga tampakan menyambut Kim dan mengucapkan selamat kepadanya.     

Kim berada di Vietnam selama dua hari, yakni 27 dan 28 Februari 2019. Selain bertemu untuk kedua kalinya dengan Presiden Trump, dia juga melakukan pertemuan dengan Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong. Kunjungan Kim ke Vietnam ini adalah yang pertama setelah kunjungan terakhir yang dilakukan kakek Kim pada 1964. Kakek Kim, Kim Il Sung adalah pendiri Korea Utara.

Sejumlah pengamat mengatakan badan propaganda Korea Utara tak akan melaporkan pada masyarakat Korea Utara kalau pertemuan Kim dan Trump yang kedua tak membuahkan kesepakatan apapun. Hal ini dilakukan agar tidak menciderai kepemimpinan Kim di dalam negeri. Para pengamat pun melihat Kim sangat ingin sanksi ekonomi terhadap negaranya dilonggarkan agar dia bisa menyelamatkan ekonomi Korea Utara yang hampir mati dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.    

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus