Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu toko tato di Kentucky, Amerika Serikat menawarkan jasa penghapusan tato rasis atau simbol kebencian di tubuh orang-orang yang ingin hidupnya menjadi lebih baik. Jasa penghapusan tato tanpa bayar alias gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gallery X Art Collective di halaman Facebook memposting jasa penghapusan "tato keliru" secara gratis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika anda merasa ini saatnya mengubah kebencian anda, atau telah direformasi namun teramat sulit menutupi kesalahan dari tato, mari temui saya anda akan mendapat kelas tato secara gratis yang dapat mengawali langkah anda untuk menjadi orang yang anda inginkan," tulis Galeri X Art Collectve di halaman Facebook, sebagaimana dilaporkan The Independent.co.uk, 15 Juni 2020.
Dua minggu sejak diposting di Facebook, pemilik toko menyaksikan antusias orang-orang yang ingin memperbaiki kesalahan mereka dan mengubah citra mereka dengan menghapus tato rasis maupun simbol kebencian.
"Salah satu dari orang-orang yang kami temui adalah seorang pria dengan kedua lengan tangannya seluruhnya ditutupi simbol kebencian. Bagaimana pria ini berinteraksi dengan masyarakat dengan kesalahan yang dia buat 10,15,20 tahun lalu?" kata Ryum King, salah seorang pemilik toko dan seniman tato.
"Kami juga mendapatkan seorang pria dengan swastika raksasa orang itu mengatakan dia tidak pernah melepas bajunya di depan anak-anaknya," ujar King menceritakan pelanggannya yang ingin menghapus tato itu.
King dan Jeremiah Swift, juga pemilik toko jasa tato Gallery x Arts Collective mengatakan, mereka ingin mengambil sikap menolak rasisme dipicu oleh unjuk rasa memprotes kematian pria kulit hitam, George Floyd akibat polisi yang brutal.
"Kami hanya ingin memastikan semua orang memiliki kesempatan untuk berubah," ujar keduanya kepada CNN kemarin, 14 Juni 2020.
Pekan ini, para seniman tato di toko ini semakin sibuk dengan kunjungan orang-orang yang ingin menghapus tato rasis mereka.
"