Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari berita kedatangan Imam Besar Masjid Nabawi ke Jakarta. Ahmad bin Ali-Hudhaify, Imam Besar Masjid Nabawi berencana di Jakarta hingga 11 Oktober 2024.
Berita top 3 dunia lainnya adalah saling serang antara Hizbullah dan Israel hingga tentang rudal Israel yang menembus kota Haifa. Berikut berita selengkapnya:
1. Tiba di Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Ungkap Kecintaannya Terhadap Masyarakat Indonesia
Imam Besar Masjid Nabawi, Ahmad bin Ali Al-Hudhaify tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 7 Oktober 2024 sekitar pukul 22.00. Ia rencananya akan berada di Indonesia hingga Jumat, 11 Oktober 2024 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berjumpa dengan awak media, Ahmad sempat mengucap rasa syukur atas sambutan yang ia terima. Ia juga mengaku memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sangat mencintai masyarakat Indonesia,” kata Ahmad.
Imam utama masjid agung kedua umat Muslim yang terletak di Madinah ini hanya singgah sekitar 15 menit di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia ditemani oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah.
Kepala Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengungkapkan bahwa kunjungan ini jadi bentuk silaturahmi dan kerja sama antara Kerajaan Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia.
“Juga pasti ada keterkaitan emosional ya, sebagai imam Masjid Nabawi, masjid kedua umat Islam,” kata Kamaruddin saat memberikan keterangan pada wartawan.
Menurutnya, saat ini Indonesia dan Arab Saudi sedang menjalin kerja sama antara dengan Arab Saudi dalam rangka mempromosikan Islam yang damai. Ia menilai Arab Saudi saat ini sedang menjadi negara Islam yang lebih toleran.
Baca selengkapnya di sini.
2. Hizbullah Serang Israel, Gelombang Serangan Balasan Tel Aviv Menggempur Lebanon
Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan 120 serangan terhadap posisi Hizbullah di Lebanon selatan “dalam waktu satu jam” pada Senin.
Serangan sebelumnya terhadap gedung kota dekat Bint Jbeil menewaskan sedikitnya 10 petugas pemadam kebakaran Lebanon. Ini menjadi yang terbaru dari puluhan petugas pertolongan pertama yang tewas dalam beberapa pekan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon.
Israel juga mengatakan akan segera melancarkan operasi di pantai selatan Lebanon, dan memerintahkan penduduknya untuk menjauhi pantai dan laut sepanjang 60 kilometer di sepanjang Mediterania.
Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangkaian serangan roket ke Israel utara, termasuk di dekat kota pelabuhan Haifa “dengan salvo roket besar” dan terhadap posisi militer Israel. Kemudian, kelompok itu mengatakan mereka menargetkan wilayah utara Haifa dengan serangan roket lainnya.
Sedikitnya 10 orang terluka dalam serangan awal di Haifa. Ini adalah pertama kalinya kota pelabuhan itu diserang sejak Israel dan Hizbullah mulai saling baku tembak pada Oktober tahun lalu.
Simak selengkapnya di sini.
3. Rudal Hizbullah Tembus ke Kota Haifa, Sirine di Israel Berbunyi
Sampai berita ini diturunkan, militer Israel memastikan tidak ada perubahan instruksi atau arahan untuk pengamanan dalam negeri Israel. Sedangkan Hizbullah di Lebanon menerbitkan surat pernyataan yang menyebutkan mereka menembakkan sebuah rudal yang menargetkan unit intelijen Israel di dekat Tel Aviv.
“Sebuah operasi peluncuran rudal sudah dilakukan ke pangkalan Glilot milik intelijen Israel yang berlokasi di wilayah pinggir Tel Aviv,” demikian pernyataan Hizbullah.
Israel pada pekan lalu membunuh pemimpin Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah. Pembunuhan Nasrallah dikhawatirkan mengganggu stabilitas Lebanon dan wilayah yang lebih luas. Kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200 ribu orang mengungsi di dalam wilayah Lebanon dan lebih dari 50 ribu orang telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.
Perang Gaza sekarang telah menyebar ke Lebanon, dengan Israel yang secara besar-besaran menghancurkan kelompok Hizbullah yang didukung Iran, termasuk membunuh sebagian besar pimpinannya. Teheran yang menjadi penyokong Hamas beresiko terseret ke dalam perang terbuka dengan Israel.
Simak di sini selengkapnya.
Pilihan editor: Israel Sebut Hizbullah 'Babak Belur dan Hancur' sejak Hassan Nasrallah Terbunuh